Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung Terus Bertambah
LANGKAT, SATUHARAPAN.COM – Jumlah warga pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, yang berdatangan ke lokasi pengungsian di desa Telagah Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, terus bertambah.
“Ada penambahan pengungsi yang datang dari Tanah Karo,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat Hardianul Zally di Stabat, Sabtu (18/1).
Berdasarkan data yang ada jumlah pengungsi Sinabung tercatat sebanyak 608 jiwa, kini meningkat menjadi 652 jiwa. “Terjadi penambahan pengungsi sebanyak 44 jiwa, yang terdiri dari anak-anak, orang tua, maupun juga lansia dan remaja,” ujarnya.
Hardianul Zally menjelaskan bahwa sekarang ini jumlah pengungsi secara keseluruhan ada 200 kepala keluarga, dengan perincian 345 jiwa laki-laki dan 307 jiwa perempuan.
Menyangkut dengan kebutuhan logistik bagi para pengungsi hingga sekarang ini, ia mengatakan masih tetap aman, dan terus tersedia, karena Pemerintah Kabupaten Langkat, swasta, maupun perorangan terus memberikan perhatian dan bantuan berbagai bahan kebutuhan pokok bagi pengungsi.
Selain itu, juga posko kesehatan yang ada di lokasi pengungsian juga terus melakukan aktivitasnya memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh warga pengungsi yang berada di sana.
Secara terpisah Kepala Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Suranta Sitepu yang dihubungi menjelaskan bahwa sekarang ini sebanyak 30 pelajar sekolah dasar, sekolah menengah pertama warga pengungsi gunung Sinabung butuh pakaian dan peralatan sekolah.
“Mereka membutuhkan pakaian dan peralatan sekolah di lokasi pengungsian,” katanya.
Suranta menjelaskan bahwa saat ini para pelajar tersebut tidak mempunyai pakaian sekolah maupun peralatannya, sehingga mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut agar bisa bersekolah seperti siswa yang ada.
Hingga sekarang ini tidak diketahui secara pasti sampai kapan mereka berada di lokasi pengungsian, namun agar mereka tetap terus belajar harus bersekolah di sekolah yang ada di Kecamatan Sei Bingei ini.
Adapun kebutuhan pakaian dan peralatan untuk para pelajar ini, ia mengatakan terdapat 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan untuk tingkat pendidikan sekolah dasar.
Sementara untuk tingkat sekolah pertama terdiri dari lima laki-laki dan lima perempuan, ujarnya.
Suranta Sitepu sangat berharap adanya bantuan secepatnya buat mereka agar mereka bisa bersekolah seperti siswa lainnya yang ada di Desa Telagah.
“Mereka sangat menantikan bantuan itu, karena memang sangat dibutuhkan oleh para pelajar,” katanya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...