Junta Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan
YANGON, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tahanan, yang ditangkap karena memprotes kudeta militer bulan lalu di Myanmar, dibebaskan pada hari Rabu (24/3) dari sebuah penjara di Yangon, kata saksi mata dan media setempat.
Beberapa bus yang penuh dengan narapidana keluar dari penjara Insein pada hari Rabu pagi, kata para saksi, termasuk pengacara untuk beberapa narapidana, dikutip Reuters.
Tidak ada informasi langsung dari pihak berwenang tentang berapa banyak yang dibebaskan. Seorang juru bicara militer tidak menjawab telefon.
“Semua yang dibebaskan adalah mereka yang ditangkap karena protes, serta penangkapan pada jam malam atau mereka yang keluar untuk membeli sesuatu,” kata seorang anggota kelompok penasihat hukum yang mengatakan melihat bus berangkat.
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik mengatakan setidaknya 2.000 orang telah ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap protes menolak kudeta 1 Februari.
Sementara itu, AP melaporkan wartawannya, Thein Zaw, yang ditangkap bulan lalu saat meliput protes terhadap kudeta di Myanmar, mengatakan kepada keluarganya bahwa dia telah diberi tahu akan dibebaskan dari penahanan pada hari Rabu.
Dia belum keluar dari tahanan, tetapi diharapkan akan segera dibebaskan. Namun belum ada konfirmasi resmi tentang pembebasannya. Dia telah didakwa melanggar hukum ketertiban umum yang membawa hukuman hingga tiga tahun penjara.
Thein Zaw adalah satu dari sembilan pekerja media yang ditahan selama protes jalanan 27 Februari di Yangon, kota terbesar di negara itu, dan telah ditahan tanpa jaminan. Sekitar 40 jurnalis telah ditahan atau didakwa sejak kudeta 1 Februari.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...