Jurnalis Foto AS Gugat Qatar Islamic Bank
FLORIDA, SATUHARAPAN.COM-Jurnalis foto Amerika Serikat, Matthew Schrier, yang ditahan dan disiksa selama tujuh bulan pada 2013 di Suriah oleh kelompok-kelompok pemberontak ekstremis, telah mengajukan gugatan hukum terhadap Qatar Islamic Bank. Dia menuduh bank memberikan layanan keuangan kepada kelompok-kelompok teroris, katanya kepada media Arab Saudi, Al Arabiya, hari Jumat (24/1).
Schrier mengatakan dia disiksa oleh dua kelompok pemberontak yang berafiliasi dengan Al Qaeda, kelompok yang masuk daftar organisasi teroris oleh AS, Front Al Nusra dan kelompok Ahrar al-Sham. Dia sekarang menuduh bahwa bank itu membantu membiayai kedua organisasi Suriah dalam beberapa cara.
"Salah satu cara mereka melakukan ini adalah mereka menyumbangkan lima ratus ribu riyal (sekitar $ 137.000) kepada Qatar Charity dan memberi mereka delapan rekening bank di lembaga mereka."
Schrier menambahkan bahwa bank itu mengizinkan seorang pria yang diidentifikasi sebagai al Kabi untuk "membuka rekening atas nama putra kecilnya," yang kemudian digunakan dalam kampanye "Madid (Ahl al Sham)," kampanye penggalangan dana online, untuk menjalankan kampanye di media sosial publik untuk mengumpulkan sumbangan.
“Mereka menjalankan kampanye media sosial yang sangat publik meminta sumbangan dari seluruh Timur Tengah, bukan hanya Qatar, untuk membiayai Front al Nusra. Dan banyak dari Tweeter, WhatsApp, dan YouTube, serta posting Facebook ini benar-benar mengunakan nama Qatar Islamic Bank dan nomor rekeningnya, yang menyalurkan uang langsung ke Al Qaeda,” kata Schrier.
Posting untuk sumbangan dengan rincian bank mengatakan biayanya 5.500 riyal untuk membiayai pertempuran, dan bahwa rekening bank penggalangan dana terbuka selama lebih dari setahun, menurut Schrier.
Ganti Rugi
Menurut gugatan itu, dia berusaha untuk mendapatkan beberapa ganti rugi, biaya pengacara dan biaya litigasi, serta pemulihan untuk luka-luka yang dideritanya akibat penyiksaan di tangan Front al Nusra dan Ahrar al-Sham.
Schrier mengajukan gugatan perdata pada 13 Januari ke pengadilan distrik Florida selatan, Amerika Serikat, pada divisi Fort Lauderdale, menurut dokumen pengadilan.
Al Arabiya menyebutkan bahwa pihak Qatar Islamic Bank tidak menanggapi permintaan komentar dan tanggapan atas publikasi dan pengaduan itu.
Schrier bekerja selama satu dekade pada industri perawatan kesehatan sebelum akhirnya mengikuti hasratnya dalam fotografi. Dia memberanikan diri pada perjalanan pertamanya sebagai seorang fotografer perang ke Suriah, namun kemudian diculik dari taksi ketika ia menuju ke perbatasan Turki pada Desember 2012.
Schrier mengatakan ia dituduh sebagai mata-mata Central Intelligence Agency (CIA) AS dan dipaksa untuk mengaku sebagai agen saat mengenakan rompi oranye di depan kamera.
Dia mengaku dikurung di sel gelap dan disiksa. Dia menceritakan tentang lututnya yang dipaksa masuk ke ban, salah satu bentuk siksaan yang diderita, selain bagian bawah kakinya dicambuk 115 kali dengan kabel tebal.
"Saya benar-benar tidak bisa berjalan. Kaki saya bahkan tidak bisa merasakan. Dan kemudian setelah itu, mereka mengunci saya di ruangan gelap selama hampir satu setengah bulan dan hampir tidak memberi saya makan,” kata Schrier.
Dia akhirnya berhasil melarikan diri pada Juli 2013 di mana dia berhasil bertemu beberapa pemberontak Suriah yang membantunya mencapai perbatasan Turki dan dari sana dia kembali ke AS.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...