Jurnalis Liberia Ditangkap karena Kritik Presiden
MONROVIA, SATUHARAPAN.COM – Editor surat kabar Liberia yang mengkritik pemerintah dan keluarga Presiden Ellen Johnson Sirleaf ditangkap, kata seorang sumber kepolisian pada Kamis (3/7).
Teman serta kolega Octavin Williams menceritakan jurnalis tersebut ditahan setelah dia menerbitkan artikel mengenai dua putra Sirleaf.
Williams mengkritik Fumba Sirleaf dalam Nation’s Time edisi Rabu (2/7) setelah penangkapan petugas imigrasi yang membocorkan kepada pers mengenai fakta bahwa saudaranya, Robert, memegang kewarganegaraan Amerika Serikat (AS), sedang mencari dokumen Liberia yang memungkinkannya untuk ikut dalam pemilihan umum akan datang. Liberia, negara di bagian barat Afrika, berbatasan dengan Pantai Gading dan Sierra Leone, memang memiliki kedekatan sejarah dengan AS, memakai bahasa Inggris dalam keseharian, dan mata uang dolar.
Robert Sirleaf mengundurkan diri tahun lalu sebagai pemimpin perusahaan minyak negara di tengah berbagai tuduhan nepotisme. Sejak itu dia ditunjuk sebagai utusan presiden untuk Kuwait.
Dalam wawancara dengan radio PBB pekan lalu, Sirleaf membuat marah banyak warga Liberia dengan mengaku bahwa mayoritas menteri di kabinet memegang paspor AS.
Kamara Kamara, presiden sindikat jurnalisme Liberia, mengatakan kepada AFP, penahanan Williams murni intimidasi dan melanggar haknya.
Pada sisi lain deputi kepala polisi Abraham Kromah mengatakan Williams dihentikan karena melanggar lalu lintas saat mengendarai kendaraan dengan nomor plat asing.
“Saya meminta dia mengikuti saya ke stasiun. Ia menolak dan menghina saya,” kata Kromah kepada wartawan. (AFP/Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...