Jurnalis Perempuan Pakistan, Asma Shirazi Menang Penghargaan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Jurnalis asal Pakistan, Asma Shirazi, koresponden perempuan pertama yang meliput perang di Pakistan, memenangkan Peter Mackler Award 2014 pada hari Jumat kemarin, untuk kategori Jurnalisme Berani dan Beretika.
Shirazi melaporkan konflik yang meliputi perang Israel-Lebanon pada 2006, kekerasan yang dilakukan Taliban di perbatasan Pakistan-Afghanistan pada 2009 dan keadaan darurat dalam kepemimpinan jenderal bintang empat di militer Pakistan, Pervez Musharraf pada 2007.
Dia juga menjadi tuan rumah (host) dua talk show televisi populer, termasuk meliput salah urusan parlemen yang dilarang Musharraf.
Penghargaan ini selenggarakan oleh Global Media Forum yang merupakan kemitraan antara media AFP dan Reporters Without Borders.
“Kami sangat bangga terhadap keberanian dan dedikasi untuk jurnalistik yang dimiliki Shirazi, yang telah ia berikan setiap hari dalam karirnya,” kata Camille Mackler, Direktur Proyek Peter Mackler Award.
“Meski menghadapi risiko yang besar dan ancaman kematian, Shirazi berusaha memberikan informasi yang tidak memihak untuk seluruh Pakistan,” lanjut Mackler.
Shirazi adalah wanita kedua yang memenangkan penghargaan sejak terbentukannya Peter Mackler Award pada tahun 2008. Sebelumnya, editor berita radio di Honduras, Karla Rivas menang pada tahun 2011.
“Penghargaan untuk Shirazi ini merupakan buah bagi orang-orang yang memperjuangkan kebebasan informasi di Pakistan, di mana tujuh wartawan telah dibunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka pada tahun 2013,” kata Direktur Pengawas Media Reporters Without Borders, Delphine Halgand.
Penghargaan tersebut akan diberikan dalam acara National Press Club di Washington pada tanggal 23 Oktober 2014.
“Sebagai bagian dari dunia jurnalisme, AFP ikut bangga pada keberanian dan ketekunan Asma Shirazi dalam meliput politik dan konflik di Pakistan meskipun ia menghadapi bahaya,” kata Direktur AFP untuk Amerika Utara, David Millikin.
Pakistan saat ini menduduki peringkat ke-158 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia yang diterbitkan oleh Reporters Without Borders. (alarabiya.net)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...