Jurnalis Somalia Desak Pemerintah Lakukan Sidang dengan Adil
MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM - Serikat jurnalis Somalia pada Senin (18/8) mendesak pemerintah untuk memastikan sidang yang adil terhadap tiga koleganya yang ditangkap pekan lalu ketika pasukan keamanan menyerbu sebuah stasiun radio setelah menyiarkan berita “negatif”.
Radio Shabelle, dan stasiun lain satu grup, Sky FM, ditutup pada Jumat setelah mereka melaporkan pentingnya operasi pemerintah untuk melucuti seorang pemimpin milisi di ibu kota Mogadishu yang berkembang menjadi baku tembak sengit.
Serikat Jurnalis Nasional Somalia (NUSOJ) mengatakan para jurnalis tersebut telah dituduh “menghasut”.
Enam belas pekerja, termasuk jurnalis, teknisi, dan penjaga, dibebaskan pada Minggu (17/8), tetapi stasiun radio tersebut masih belum mengudara.
Sementara itu pemilik stasiun radio Abdimalik Yusuf Mohamud, direktur Sky FM Mohamud Mohamed Dahir, dan wakil editor berita Shabelle Ahmed Abdi Hassan, juga masih ditahan, kata NUSOJ.
“Tuduhan terhadap mereka belum dipublikasikan,” kata serikat jurnalis dalam sebuah pernyataan, mendesak pemerintah untuk melakukan sidang yang adil.
Radio Shabelle pernah ditutup oleh pemerintah sedikitnya tiga kali dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pihaknya juga diancam oleh para pejuang gerakan keras Shebab Somalia atas pelaporannya, dan beberapa jurnalis serta dua direkturnya dibunuh.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...