Jurnalis VOA Kembali ke Indonesia, Tak Dapat Barui Visa AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Minggu ini, jurnalis asal Indonesia, Valdya Baraputri seharusnya bertugas meliput Konvensi Nasional Republik.
Namun, dia dan seorang rekan kerjanya terpaksa harus kembali ke Indonesia pada Senin (24/5), setelah Badan untuk Media Global (US Agency for Global Media/USAGM) tidak memperbarui visa J-1 yang memungkinkan mereka bekerja di Voice of America.
Valdya adalah satu dari sedikitnya 15 jurnalis VOA yang harus kembali ke negara asal dalam beberapa pekan mendatang.
Kebijakan pembaruan visa J-1 untuk para wartawan asing muncul setelah kepemimpinan USAGM yang baru mengkaji izin masuk khusus untuk para individu dengan keterampilan unik.
Ada sekitar 20 jurnalis, termasuk beberapa yang berasal dari negara yang represif, yang visanya akan berakhir masa berlakunya pada akhir tahun.
VOA menyiarkan siaran dalam 47 bahasa, bergantung pada pengetahuan kawasan khusus, kontak, dan kemampuan bahasa para jurnalis dari semua penjuru dunia.
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...