Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:14 WIB | Jumat, 28 Maret 2025

Juru Bicara Hamas, Abdel Latif Al-Qanoua, Tewas Oleh Serangan Udara Israel

Asap mengepul menyusul ledakan di Gaza Utara, seperti yang terlihat dari sisi Israel di perbatasan Israel-Gaza, hari Selasa, 25 Maret 2025. (Foto: Reuters)

GAZA, SATUHARAPAN.COM-Juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara, media yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan pada Kamis (28/3) pagi, tokoh kelompok terbaru yang tewas sejak Israel melanjutkan operasinya di daerah kantong itu.

Al-Qanoua tewas ketika tendanya menjadi sasaran di Jabalia, kata televisi al-Aqsa yang dikelola Hamas. Serangan yang sama melukai beberapa orang, sementara serangan terpisah menewaskan sedikitnya enam orang di Kota Gaza dan satu orang di Khan Younis di Gaza selatan, kata sumber medis.

Awal pekan ini, Israel membunuh Ismail Barhoum, seorang anggota kantor politik Hamas, dan Salah al-Bardaweel, pemimpin senior lainnya.

Baik Bardaweel maupun Barhoum merupakan anggota dari badan pembuat keputusan Hamas yang beranggotakan 20 orang, kantor politik, yang 11 di antara mereka telah tewas sejak dimulainya perang pada akhir tahun 2023, menurut sumber-sumber Hamas.

Pekan lalu, Israel mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan dengan melanjutkan operasi pengeboman dan darat, sehingga meningkatkan tekanan pada Hamas untuk membebaskan para sandera yang masih ditawannya.

Setidaknya 830 orang, lebih dari setengahnya adalah anak-anak dan perempuan, telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan militer besar-besaran di Gaza pada tanggal 18 Maret, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Israel dan Hamas saling menuduh telah melanggar gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut telah berlaku secara luas sejak bulan Januari dan menawarkan jeda dari perang bagi 2,3 juta penduduk Gaza, yang telah hancur menjadi puing-puing.

Hamas, yang masih menahan 59 dari sekitar 250 sandera yang menurut Israel ditawan kelompok itu dalam serangan pada 7 Oktober 2023, menuduh Israel membahayakan upaya para mediator untuk menegosiasikan kesepakatan permanen guna mengakhiri pertempuran.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan ia memerintahkan serangan karena Hamas telah menolak proposal untuk mengamankan perpanjangan gencatan senjata. Ia mengulangi ancaman pada hari Rabu untuk merebut wilayah di Gaza jika Hamas gagal membebaskan sandera yang masih ditahannya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home