Justin Bieber Dikabarkan Dibaptis
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Justin Bieber dilaporkan dibaptis pekan lalu oleh Pendeta Carl Lentz dari Gereja Hillsong dalam upacara sederhana di New York, menurut situs gosip selebriti TMZ.com.
Lentz mengatakan kepada TMZ, dia menghabiskan sepekan melakukan studi Alkitab dengan bintang muda setelah video bocor yang diduga menunjukkan Bieber menceritakan lelucon rasis. Rencana baptisan itu sebenarnya sudah beberapa bulan lalu. Waktu itu, Bieber dilaporkan mencari kolam renang pribadi untuk keperluan tersebut.
Keputusan Bieber pertama untuk dibaptis dimulai setelah pada Februari lalu muncul fotonya di suatu acara bersama penari dewasa. Sebelumnya pada Januari, pecah kabar bahwa bintang pop muda itu ditangkap di Miami Beach karena mengemudi dalam kondisi mabuk, menolak penahanan, dan mengemudi tanpa SIM. Beberapa hari kemudian, ia menyerahkan diri pada kepolisian Toronto, yang menuduhnya menyerang seorang sopir limusin di negara itu sebulan sebelumnya. Bieber berkali-kali kepada publik mengatakan bahwa ia pengikut Kristus.
Kemudian, keputusannya makin bulat setelah penyanyi itu meminta maaf pada awal Juni untuk komentar rasisnya dalam video yang bocor—direkam saat ia berusia 15 tahun.
Bieber, 20, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Sebagai seorang remaja, saya tidak mengerti kekuatan kata-kata tertentu dan betapa kata-kata itu bisa melukai. Saya pikir waktu itu tidak masalah mengulang kata-kata yang menyakitkan dan lelucon. Namun, saya tidak menyadari padahal itu tidak lucu dan bahwa sebenarnya tindakan saya itu melanjutkan kebodohan. Saya bersahabat dengan orang-orang dari semua budaya. Dan, saya minta maaf karena telah menyinggung atau menyakiti siapa pun dengan kesalahan kekanak-kanakan dan tak termaafkan itu. Saya masih kecil saat itu dan saya seorang pria sekarang yang tahu tanggung jawab saya untuk dunia dan untuk tidak membuat kesalahan itu lagi.”
Setelah video itu bocor, pendeta dan teman lama Bieber, Carl Lentz menulis di akun Twitternya: Bieber berbicara vokal tentang imannya di masa lalu. Dalam video rap Kristen yang diluncurkan pada April, Bieber berbicara tentang pengampunan Allah, berkata, “Tuhan mengampuni semua orang dan mereka membunuh anak-Nya. Itu menunjukkan betapa Allah penuh kasih karunia.”
Biasa di AS
Menurut situs thinkprogress.org, perilaku selebritis yang mencari tuntunan rohani setelah tertangkap basah melakukan dosa—seperti yang dilakukan Justin Bieber—bukan hal langka. “Ini adalah hal biasa,” tulis reporter rubrik religi Think Progress, Jack Jenkins. “Itu adalah cara untuk meraih simpati publik.”
Jenkins mencontohkan Mark Sanford, mantan Gubernur South Carolina, yang tertangkap menggunakan pajak untuk mendukung perselingkuhannya dengan perempuan dari Argentina. Sanford melakukan retret di peternakan keluarganya untuk terlibat dalam “waktu spiritual”. Sanford dilaporkan berkomitmen ulang pada iman Kristen dan mempraktikkan meditasi Buddha. Dia kemudian menggunakan kisah pembaruan spiritualnya dalam pidatonya untuk maju menjadi anggota Kongres AS pada 2013. Dan, ketika Sanford secara ajaib memenangkan pemilihan itu, pidato kemenangannya termasuk, “Saya hanya ingin mengakui Allah bukan hanya karena telah memberi kesempatan kedua, tapi ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan.”
Menurut Jenkins, selebriti lain juga mengklaim serupa bahwa mereka “datang kepada Yesus” pada saat-saat mengundang kontroversi, beberapa di antaranya telah mendapatkan kembali status selebriti mereka dari waktu ke waktu. Paris Hilton “menemukan Tuhan” setelah dipenjara karena nekat mengemudi walau dalam masa pelarangan, dan Lindsay Lohan menjadi “orang yang sangat spiritual” dan mulai membaca Alkitab setiap hari saat menjalani rehabilitasi ketergantungan obat.
Tren ini bahkan tidak terbatas pada agama Kristen. Ketika Tiger Woods tertangkap dalam skandal perselingkuhan perkawinan, permintaan maaf publik termasuk pengakuan bahwa ia telah “menyimpang jauh” dari ajaran Buddha, dan ia berjanji untuk mendedikasikan kembali dirinya dengan keyakinannya itu dengan “berhenti mengikuti setiap dorongan dan belajar menahan diri.” (huffingtonpost.com/dailymail.co.uk/christianpost.com)
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...