Jusuf Kalla: Kemerdekaan Berarti Harus Mampu Taklukkan Tantangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tantangan menjadikan sebuah bangsa maju, dan bangsa yang besar mampu menaklukkan tantangan tersebut. Hal ini disampaikan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum mengikuti Sidang rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) digelar di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia(MPR-RI dan DPR-RI) Jakarta Pusat, Jumat (16/8).
“Kalau tidak ada tantangan, maka bangsa ini takkan maju,” kata Jusuf Kalla. Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini antara lain ekonomi, budaya dan kekuasaan.
“Nah, tantangan itu berupa tantangan ekonomi, budaya dan kekuasaan,” kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut.
Menurut Jusuf Kalla, mengenai kasus yang menimpa mantan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini yang dijadikan tersangka oleh KPK beberapa hari yang lalu, Jusuf Kalla menyesalkan terjadinya kasus tersebut, karena bagi mereka yang memiliki kekuasaan harus dapat mengendalikan diri.
“Kita juga menyesalkan tentang kasus itu (Rudi Rubiandini), karena siapapun yang punya kekuasaan, namun tidak ada pengendalian terhadap diri sendiri, maka akan terasa sulit kehidupan bagi seorang pemimpin,” kata Jusuf Kalla.
Kalla berpendapat bahwa seorang pemimpin di instansi tertentu akan mudah tergoda, dengan semakin tingginya kekuasaan dan jabatan. Hanya saja dia berpesan agar setiap pemimpin juga dibatasi landasan moral agar kasus seperti Rudi tidak terulang lagi.
“Godaan kekuasaan dan materi yang sangat banyak dari bangsa ini, tetapi harus juga dibatasi moral,” kata Kalla.
Saat ditanya salah seorang juru warta mengenai kapan Indonesia akan bebas dari permasalahan hukum dan korupsi, Kalla menjawab agar bangsa Indonesia jangan pernah berandai-andai, namun harus optimis korupsi berakhir.
“Jangan berandai-andai, karena kasus korupsi tidak pernah menunggu waktu,” kata Kalla.
Pada rapat bersama yang mengagendakan pidato Ketua DPD RI, Irman Gusman dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 68 ini, antara lain dihadiri oleh sejumlah menteri dan beberapa mantan wakil presiden antara lain Hamzah Haz, B.J. Habibie, dan Jusuf Kalla, dan tamu negara lainnya.
Acara Rapat Bersama DPD dan DPR RI ini berakhir pada pukul 10:40 dan agenda selanjutnya yakni pada pukul 14:00 yang mengagendakan sidang paripurna DPR yang antara lain berisi pidato pembukaan Masa Persidangan pertama tahun Sidang 2013-2014, dan keterangan Pengantar Rancangan Undang–Undang tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU-APBN) Tahun Anggaran 2014.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...