Jusuf Kalla: Koalisi Nasdem-PDIP Cocok di Pilpres
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat koalisi partai politik antara Partai NasDem dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilu Presiden nanti dinilai cocok karena masing-masing ketua umum partai sudah sejak lama menjalin komunikasi dengan baik.
"Cocok dong. Dulu waktu Surya Paloh masih di Golkar sama saya, ingat tidak, Surya sebagai Ketua Dewan Penasihat kan selalu berhubungan dengan PDIP. Dia (Surya, red) yang menjembatani hubungan antara Golkar dan PDIP," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (10/4).
Terkait ketersediaanya bila dicalonkan oleh NasDem sebagai cawapres, jawab JK, nantilah itu akan dibicarakan. Namun demikian, dirinya selalu siap diusung sebagai cawapres bila untuk bangsa dan negara.
"Apapun itu, selama tujuannya untuk kepentingan bangsa," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
Ketika ditanyakan tentang koalisi antara PDIP, NasDem dan PKB serta pengusungan dirinya, jawab JK, hal itu akan dilihat terlebih dahulu.
"Saya belum berbicara dengan Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar). Kan bukan saya yang menentukan. Yang menentukan itu kan Bu Mega, pak Surya Paloh dan Cak Imin," kata JK.
Belum Resmi
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan partainya belum resmi menunjuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai cawapres yang diusung dari NasDem, namun demikian kemungkinan bisa JK menjadi kandidat cawapres.
"Belum ada. Dari awal NasDem terbuka. Objektif bagaimana kepentingan bangsa diutamakan. Kita hadapi tahapan awal, pengumuman resmi KPU. Dari sana kita duduk lagi. Kalau ini istilahnya silaturahmi. Akhirnya yang terpilih tetap satu pasang," kata Surya Paloh di kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Jumat.
Surya mengatakan, meski PDI Perjuangan sudah bersilaturahmi di DPP Nasdem sehari pascapencoblosan, namun partainya terbuka dengan siapapun.
Menyinggung kriterianya pemimpin, Surya menjelaskan calon tersebut harus memberikan pengabdian memimpin bangsa ini secara totalitas. Seorang pemimpim harus bisa membawa bangsa ini dengan suatu kepemimpinan, membawa dan mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Ketika ditanyakan soal JK, kata Surya, dirinya mendorong yang terbaik bagi JK. JK merupakan salah satu nominator yang perlu dipertimbangkan.
"Presidennya bisa bekerja sama dengan wapresnya. Bekerja sama seutuhnya menjaga harmonisasinya. Kontrak batiniah yang dibutuhkan, tidak hanya kontrak politik saja," katanya.
Sebelumnya dilaporkan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merekomendasikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mendampingi calon presiden dari ke PDI Perjuangan, Joko Widodo. Namun, Surya memastikan partainya belum meresmikan untuk mendukung JK.
"Kemungkinan itu ada. Jadi kita dorong untuk dipertimbangkan," kata Surya.
Sementara itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla mengatakan, pertemuannya dengan Surya Paloh hanya bersilaturahmi, tidak ada pembicaraan untuk mengusung cawapres.
"Kita berbicara soal suka duka kampanye. Bahwa ini evaluasi rakyat, Pemilu ini evaluasi rakyat kepada pemimpinnya, kepada wakilnya, kepada partainya. Dengan cara reward and punishment. Menghukum partai yang tidak terlalu berhasil, yang membawa kepada situasi yang diharapkan dan menghargai apresiasi partai yang baik," kata JK.
Ia juga menegaskan, belum ada komunikasi untuk mencalonkan dirinya sebagai cawapres.
"Itu urusan NasDem dan partai lain. Belum waktunya. Tidak ada pembicaraan itu. Komunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga belum," jelasnya. (Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...