Jutaan Muslim Syiah Peringati Arbain di Karbala
KARBALA, SATUHARAPAN.COM - Jutaan warga Muslim Syiah mengenakan pakaian hitam, berkabung dengan menangis dan memukuli dada mereka dalam peringatan hari Arbain menuju makam Imam Hussein di Karbala, Irak, hari Senin (21/11). Kegiatan itu di bawah pengamanan ketat aparat keamanan.
Prosesi umat itu dengan warga berjalan kaki ke makam Imam Hussein datang dari berbagai wilayah di Irak. Upacara keagamaan itu menjadi target pemboman selama bertahun-tahun.
Kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang tengah menghadapi serangan puluhan ribu pasukan Irak di kota Mosul dikhawatirkan akan berusaha menyerang Baghdad atau Karbala selama peringatan Arbain.
Pihak berwenang di Karbala, kota yang terletak sekitar 80 kilometer dari Baghdad, mengatakan sedikitnya 24.000 tentara dan polisi dikerahkan untuk mengamankan daerah itu.
Ada yang datang ke Karbala dari Basra, kota utama di selatan wilayah Irak sekitar 500 kilometer dari Karbala. "Saya datang berjalan dari Basra dengan istri dan tiga anak-anak ... ini adalah ketiga kalinya," kata Jaber Kadhem Khalif, seperti dikutip AFP. "Kami mulai berjalan 13 hari yang lalu dan mencapai Karbala pada hari Minggu malam."
Pria berusia 40 tahun itu mengatakan ingin bergabung dengan kelompok paramiliter Hashed Al-Shaabi yang memiliki puluhan ribu orang yang berjuang di garis depan untuk melawan kelompok ISIS.
Sementara itu, Umm Ali, seorang perempuan yang datang tanpa suaminya, dengan pengamanan oleh pasukan keamanan di lini depan. "Saya datang dengan anak saya dan dua anak perempuan. Saya datang dari Samawa ke Najaf dengan mobil, kemudian dari Najaf ke Karbala dengan berjalan kaki, untuk berdoa bagi keselamatan suami saya," kata perempuan berusia 45 tahun.
"Kami memohon Tuhan untuk melindungi kami terhadap serangan Daesh (sebutan untuk ISIS), untuk membebaskan kota Mosul dan mendesak politisi kita untuk mengingat orang-orang yang telah mengorbankan diri," katanya.
Arbai, yang berarti 40 dalam bahasa Arab, adalah upacara pada hari ke-40 setelah peringatan kematian Imam Hussein pada tahun dari 680, dan ibadah telah berlangsung selama beberapa hari sebelumnya.
Nusayyef Al-Khattabi, Kepala Dewan Provinsi Karbala, mengatakan bahwa dia memperkirakan jumlah pengunjung selama beberapa hari sekitar 17 dan 20 juta orang.
Di antara mereka sekitar tiga juta orang asing, dan sebagian besar warga Iran melintasi perbatasan sejak beberapa hari lalu.
Ada beberapa serangan selama peringatan Arbain tahun ini, tapi dengan korban jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Karbala, sekitar 80 kilometer barat daya Baghdad di dekat gurun Anbar merupakan sebuah provinsi yang luas yang sampai saat ini kelompok ISIS terus melakukan serangan, terutama ketika peringatan Arbain.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...