Kabinet Jerman Setujui Kirim 1.200 Tentara Perangi ISIS
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Kabinet Jerman hari ini, Selasa (1/12), menyetujui rencana untuk mengirimkan 1.200 tentara mendukung pertempuran koalisi internasional terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Mandat tersebut masih membutuhkan izin parlemen. Namun, sebagaimana dilaporkan oleh New York Times, Selasa (1/12), koalisi pemerintahan Kanselir Jerman, Angela Merkel, memiliki mayoritas besar di parlemen dan persetujuan atas langkah itu tampaknya akan mulus. Menurut anggota parlemen senior dari blok konservatif, kemungkinan pemungutan suara akan dilakukan pada hari Jumat.
Menyusul serangan Paris, Merkel sepakat untuk menghormati permintaan dari Prancis untuk memberikan dukungan operasi terhadap ISIS di Suriah.
Jerman berencana mengirim pesawat pengintai, Tornado, dan pesawat tanker ke Suriah, serta kapal perang jenis fregat untuk membantu melindungi kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, di Mediterania timur. Namun kapal tersebut tidak akan secara aktif terlibat dalam pertempuran.
Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, mengatakan kepada harian Bild bahwa ia tidak mengharapkan Jerman untuk mengirimkan 1.200 tentara sekaligus. Dia mengatakan bahwa angka 1.200 adalah batas atas yang, seperti yang biasa dalam tradisi militer, meliputi sejumlah besar pasukan penyangga keselamatan.
"Kita memberikan apa yang diperlukan militer dan kita akan melakukan yang terbaik dan dapat diterima secara politik," kata dia.
Kendati demikian, oposisi di parlemen menunjukkan keraguan mendalam atas langkah ini. Simone Peters, pemimpin Partai Hijau, mempertanyakan apakah pengiriman tentara tersebut memiliki basis hukum uyang jelas. Selain itu, ia berpendapat bahwa pengiriman tentara ini tidak memiliki tujuan politik, tak memiliki konsep sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Editor : Eben E. Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...