Kabut Asap, Catur di Sumsel Jalan Terus

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aktivitas atlet catur di Sumatera Selatan tidak terlalu terpengaruh dengan  kabut asap yang melanda beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan karena cabang olah raga tersebut tidak membutuhkan aktivitas fisik terlalu banyak.  

“Berhubung kami (berolah raga, Red) di dalam ruangan ya kami tidak terlalu terpengaruh,” kata Dewantoro kepada satuharapan.com, beberapa saat sebelum berlangsungnya Babak VII Kejurnas Catur ke-45, hari Senin (2/11) di Gedung Serbaguna II, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Dewantoro mengatakan bahwa banyak aktivitas sehari-hari warga Palembang, Sumatera Selatan yang terganggu dan harus menggunakan masker dengan tujuan terhindar dari penyakit pernapasan.

Dia menyebut para pecatur sama sekali tidak terpengaruh karena jarak antara sekolah tempat mereka belajar dan tempat berlatih catur ACSS (Akademi Catur Sumatera Selatan, Red) tidak terlalu jauh.

“Tapi kalau sekolah lain ya terpengaruh, ada yang libur satu minggu karena jarak pandang cuma 20 meter,” Dewantoro memberi contoh cabang olah raga sepak bola di Provinsi Sumatera Selatan yang terpengaruh dengan asap yakni sepak bola.     

“Oh iya kalau menurut saya, kalau sepak bola itu kan karena jarak pandang kita cuma 20 meter itu dan betul betul tebal asapnya jadi (Stadion Gelora Sriwijaya, markas Sriwijaya, Red) nggak bisa dipake. Ya gimana mau buat tanding,” dia menjelaskan.

Anggota kontingen catur Provinsi Sumatera Selatan sebelum menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45 Tahun 2015 terlebih dahulu berlatih di ACSS (Akademi Catur Sumatera Selatan).

Dewantoro mengatakan sebanyak 45 pecatur dari  ACSS memang menjalani latihan khusus pemusatan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Ke 45.

Pecatur ACSS yang dikirim akan mengikuti 17 kategori catur yang diadakan antara lain kategori terbuka, wanita, veteran serta junior A, B, C, D,E, F, G baik putra maupun putri. 

Editor : Eben E. Siadari