Pencabutan Sanksi FIFA Tidak Bisa Dalam Waktu Singkat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, pencabutan sanksi FIFA kepada Indonesia bisa tertunda dalam jangka waktu tahunan apabila pembekuan PSSI oleh pemerintah tidak segera dicabut.
"Apabila tidak dicabut, maka hasil pertemuan di Jakarta akan dibawa ke kongres FIFA dan kongres diselenggarakan tahunan, jadi tidak bisa asal saling cabut," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, usai pertemuan delegasi FIFA-AFC dengan PSSI, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, hari Senin (2/11).
Dia mengatakan, apabila pembekuan PSSI tidak segera dicabut pemerintah, maka pertemuan delegasi FIFA kali ini akan dilaporkan di Pertemuan Komite Eksekutif FIFA, pada 2-3 Desember di Zurich, Swiss. Dan apabila tidak ada jalan keluar pada pertemuan delegasi dengan pemangku kepentingan persepakbolaan Tanah Air, keputusan pencabutan sanksi FIFA akan diputuskan di tingkat kongres.
Untuk sementara ini, pencabutan sanksi masih bisa diputuskan Pertemuan Komite Eksekutif FIFA, yang mana bisa dicabut kapanpun melalui Pertemuan Komite Darurat FIFA
Ketua Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, mengatakan, kalau tidak ada bentuk penyelesaian seperti yang diharapkan FIFA, kasus ini akan dibawa ke Kongres FIFA pada 26 Februari 2016.
"Berarti pencabutan dari keputusan ini hanya bisa dilakukan oleh kongres lagi, artinya kongres yang akan datang setahun kemudian," kata ketua umum PSSI periode 1999-2003 tersebut.
Beberapa waktu lalu, pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo, menyebut pembekuan PSSI yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan tim bentukannya dapat menjadi blunder karena terancamnya tim nasional di segala jenis usia tidak dapat berpartisipasi di ajang internasional.
Menurut Menpora, Imam Nahrawi, dasar pembekuan tersebut mengacu pada tidak diindahkannya SP (Surat Peringatan) 1, SP2 dan SP3 oleh PSSI yang jatuh tempo pada tanggal 17 April 2015 pukul 18.40.
Dengan turunnya surat pembekuan tersebut bisa dikatakan sebagai langkah tegas dari pemerintah. Apalagi selama ini memang konsentrasi dalam memantau persepakbolaan nasional dan bahkan membentuk Tim Sembilan.
Surat dengan nomor 01307 tahun 2015 ini ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi per tanggal 17 April. (Ant).
Editor : Eben E. Siadari
Hizbullah Klaim Telah Hancurkan Enam Tank Israel di Lebanon ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Hizbullah mengatakan para pejuangnya menghancurkan enam tank tentara Israel ...