Kabut Indonesia Ganggu Penerbangan Filipina Selatan
MINDANAO, SATUHARAPAN.COM - Kabut dari kebakaran hutan Indonesia telah menyebar ke bagian selatan dan tengah Filipina, sekaligus mempengaruhi lalu lintas udara.
"Jika Anda tidak dapat melihat landasan, itu sangat berbahaya. Anda tidak dapat bergantung pada peralatan, "kata juru Bicara Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, Eric Apolonio pada Minggu (25/10), di Mindanao, Filipina, seperti dikutip dari AFP dan media online Brunei Darussalam, Media Permata.
Apolonio mendesak pemerintah menginstruksikan kepada warga Filipina memakai masker dalam kegiatan sehari-hari.
Pulau yang terletak di selatan Filipina, Mindanao terletak lebih 1.200 kilometer titik api di Pulau Kalimantan tetapi kabut telah menjadi masalah yang semakin parah sejak seminggu lalu.
Kabut asap menyebar ke pulau Cebu dan Negros tengah negara itu hari ini, mengganggu lalu lintas udara akibatnya delapan penerbangan domestik sudah dibatalkan dan puluhan ditunda di 10 bandara di Mindanao sejak Jumat (16/10).
Apolonio mengatakan, dalam beberapa kejadian, pilot sulit memperkirakan tempat pendaratan yang pasti. Padahal bandara di Pulau Mindanao, yang turut terpengaruh mengoperasikan 48 penerbangan dalam sehari.
Kabut tebal menyaputi Davao, kota terbesar Mindanao dengan 1,5 juta penduduk, pada Minggu (25/10)
Apolonio mengkhawatirkan dengan visibilitas pilot yang menurun ke 1,2 kilometer pada siang hari, padahal Pilot seharusnya dapat melihat hingga 10 kilometer, akibatnya pesawat udara dipaksa berputar putar di udara dan menunggu di atas landasan selama satu jam,
Apolonio mengatakan penundaan penerbangan juga mempengaruhi bandara Manila, dengan beberapa penerbangan menuju ke Mindanao ditunda.
Dia menambahkan dengan ditundanya penerbangan di Mindanao maka jumlah pesawat di bandara Manila yang beroperasi pada kapasitas penuh akan mengalami penjadwalan ulang.
Sehari sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan telah menurunkan kualitas udara di negara tetangga seperti Filipina, Malaysia dan Singapura.
"Asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapura," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, hari Sabtu (24/10).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa berdasarkan pantauan satelit Himawari diketahui bahwa asap tipis sedang menutup Laut Jawa. Pantauan satelit tersebut juga menunjukkan sebagian Jakarta tersapu asap tipis.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...