Kader PPP Bahas Islah di Pondok Gede
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ribuan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dijadwalkan berkumpul dalam forum silaturahmi nasional (Silatnas) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada 5-6 Februari 2016, untuk membahas islah di tubuh partai itu.
"Silatnas ini berawal dari kesadaran bersama untuk menyelesaikan persoalan PPP yang terjadi setahun ini. Seluruh stakeholder PPP bisa menyampaikan pendapatnya dalam forum Silatnas," kata Plt Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Bandung Emron Pangkapi dalam keterangannya di Jakarta, hari Kamis (4/2).
Ia mengatakan, Silatnas akan dihadiri pengurus PPP dari Dewan Pimpinan Pusat, baik hasil Muktamar Bandung, Surabaya, maupun Jakarta, Dewan Pimpinan Wilayah, dan Dewan Pimpinan Cabang, anggota Fraksi PPP dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta ulama.
Menurut Emron, setiap kader yang peduli untuk menyelamatkan PPP mendukung penuh kegiatan ini. Karena itu, ia mengimbau pihak-pihak tertentu tidak menghalang-halangi kegiatan tersebut.
Emron menjelaskan, hingga Kamis kemarin atau H-1, sudah lebih dari 1.000 kader PPP dari berbagai tingkatan secara sukarela menyatakan hadir dalam kegiatan ini.
"Kader secara sukarela datang ke Silatnas, mereka pakai biaya sendiri, dan atas kesadaran sendiri. Hal ini cukup membanggakan karena mereka punya kepedulian tinggi terhadap PPP," katanya.
Sekretaris DPC PPP Kabupaten Soppeng, Alimuddin, mengatakan, setelah pencabutan SK Surabaya, maka yang tercatat di Lembaran Negara adalah SK DPP PPP hasil Muktamar Bandung. Karena itu, kegiatan yang mengatasnamakan PPP harus di bawah kendali DPP Bandung.
"Sesuai dengan UU Parpol, kepengurusan DPP Partai Politik itu harus terdaftar di Kemenkumham. Tidak ada tafsir lain," kata Alimuddin.
Ketua DPC PPP Kabupaten Jeneponto Imam Taufiq menyatakan dirinya hadir di acara Silatnas bersama seluruh anggota Fraksi PPP. Kehadirannya di acara tersebut untuk menyuarakan islah demi kebesaran partai dan keutuhan umat.
"Kami menyambut baik acara ini. Nanti kita bisa urun rembuk dan memberikan solusi terkait rencana islah," kata dia (Ant)
Editor : Sotyati
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...