Kadis Tata Air: Titik Genangan DKI Berkurang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Tata Air, Teguh Hendrawan, menyatakan jumlah titik genangan air akibat curah hujan tinggi di DKI pada awal tahun 2017 mengalami pengurangan. Ia menyebutkan, kemajuan tersebut telah tercatat dalam data titik genangan yang diupdate pada akhir tahun 2016.
“Akhir tahun 2015 tercatat ada 480 titik genangan se-DKI, sedangkan per akhir tahun 2016 sudah berkurang menjadi 80 titik genangan,” ujar Teguh usai Rapat Pimpinan (Rapim) di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, hari Senin (20/2) pagi.
Delapan puluh (80) titik genangan itu, lanjut dia, meliputi bangunan-bangunan yang masih berdiri tepat di bibir-bibir sungai yang akan dilakukan normalisasi.
“Yang masih menunggu proses normalisasi antara lain Sungai Cipinang, Sunter, Krukut dan Kemang,” katanya.
Dalam minggu ini, tercatat, daerah di sekitar Sungai Cipinang Melayu mengalami genangan air setinggi 1,5 meter. Hal itu karena normalisasi belum rampung seperti di Sungai Sunter dan Ciliwung. Namun, Teguh menjamin genangan akan surut dalam waktu yang tidak lama.
“Rata-rata genangan sudah surut dalam tiga jam seperti di Kampung Pulo, Bukit Duri dan Gang Arus,” kata dia.
Teguh menjelaskan, Dinas Tata Air telah melakukan langkah preventif melalui program pembangunan bronjong batu kali di Cipinang Melayu seperti yang sudah dilakukan di Krukut dan Kemang.
“Program ini juga termasuk penambalan lintasan air yang masuk ke pemukiman warga dengan karung-karung pasir,” tutur dia.
Program ini sudah dikerjakan mulai hari ini dengan target penyelesaian selama satu minggu. Tenaga kerja dan material pun dinyatakan sudah siap.
“Sungai-sungai ini panjang sekali, secara total nanti tetap dengan sheetpile. Langkah ini sementara saja guna mengurangi debit air yang masuk,” katanya.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...