Kagama dan ATI Hebat: Kembalikan Pertanian pada Harkatnya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) bersama dengan Aliansi Tani Indonesia Hebat (ATI Hebat) dan nelayan menyatakan bahwa pertanian perlu dikembalikan kepada harkat sebenarnya sebagai agri-culture, pertanian sebagai budaya yang menghormati tanah dan laut sebagai ibu, langit sebagai ayah dan benih sebagai anak.
“Merusak dan meracuni tanah berarti merusak dan meracuni ibu,” kata mereka dalam manifesto yang diterbitkan pada Minggu (1/6) di Jakarta. “Memuliakan tanah yang terwujud dalam berbagai bentuk ritual pada praktek pertanian masa lalu mengandung tidak hanya nilai-nilai sakral tetapi sekaligus juga mengandung filosofi mendalam untuk menyelamatkan alam dan kehidupan.”
Mereka juga menyatakan untuk kembali mewujudkan kedaulatan pangan, perlu adanya perombakan besar terkait dengan pertanian dan pangan. Pancasila dan UUD 1945 pasal 33 (sebelum amandemen) sebagai dasar hukumnya. Konsep dan strategi pembangunan pertanian dan pangan harus ditata ulang.
Perubahan paradigma kedaulatan pangan akan mengubah wajah pertanian Indonesia dari yang penuh dengan belas kasihan menjadi tegar dan mampu berdiri tegak menyongsong persaingan dunia yang semakin ketat. Kedaulatan pangan juga akan membuat petani sejahtera, berjaya dan memiliki kemerdekaan dalam menentukan hak, harkat dan martabat mereka.
Dalam manifesto tersebut, Kagama, ATI Hebat dan nelayan mengungkapkan Visi Kedaulatan Pangan mereka yaitu mewujudkan kedaulatan pangan, reforma agraria dan pengaturan wilayah laut untuk melayani dan memenuhi hak seluruh rakyat atas pangan yang menyehatkan serta peningkatan kesejahteraan keluarga tani dan nelayan melalui dukungan penuh negara terhadap retribusi wilayah untuk petani dan nelayan, pengarusutamaan pertanian keluarga, agroekologi dan perikanan laut serta perlindungan petani dan nelayan dari ketidak adilan. (PR)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...