Kakak Sekolah Minggu Cilik yang Menginspirasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sejak awal, BPK PENABUR memiliki visi untuk membentuk lulusan yang takut akan Tuhan. Melalui Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K), nilai-nilai ini diajarkan sejak jenjang TK, seperti yang diterapkan di TKK 11 PENABUR.
Mengusung tema Tahun Ajaran 2023-2024, “Mengenalkan Nilai-Nilai Kristiani pada Peserta Didik melalui Keteladanan, Kasih, dan Kepedulian terhadap Sesama”, TKK 11 PENABUR konsisten menyajikan cerita Alkitab dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai bagian dari misi ini, siswa diajak berpartisipasi langsung dalam pelayanan storytelling di gereja.
“Dalam kegiatan Gebyar Perpustakaan, kami mengadakan lomba bercerita Alkitab untuk siswa kelas K2. Pemenangnya, bersama Komisi Anak GKI Wilayah Jakarta Barat, melanjutkan pelayanan sebagai Kakak Sekolah Minggu Cilik di gereja GKI,” kata Ratna Setyowati, Kepala TKK 11 PENABUR.
Pada 12 Mei 2024, Dionisius Erland Risnovtalio dan Kimberlee tampil di GKI Kavling Polri, Jakarta Barat, sementara Philippe Richelieu Herrysan dan Essa Effendi Margono melayani di GKI Pakis, Jakarta Barat pada 2 Juni 2024.
Pengalaman Berharga sebagai Kakak Sekolah Minggu Cilik
Dionisius dan Kimberlee berbagi cerita bertema “God’s Promise to Abraham” di GKI Kavling Polri. Mengenakan kostum ala Daud, mereka berhasil memikat perhatian murid sekolah minggu.
“Awalnya aku deg-degan karena takut lupa ceritanya. Tapi aku happy bisa ketemu teman-teman baru,” kata Dionisius. Kimberlee menambahkan, “Awal cerita grogi, tapi habis itu lega dan senang bisa sharing. Kalau diajak lagi, aku mau untuk storytelling.”
Di GKI Pakis, Philippe dan Essa mengangkat tema “Daud dan Goliat”. Meskipun suasana sedikit berisik, Essa tetap tenang. “Aku percaya Tuhan beserta dan memampukan aku untuk storytelling,” ujarnya. Philippe pun berbagi antusiasmenya, “Jika ada kesempatan jadi kakak sekolah minggu, aku juga mau bercerita lagi sama teman-teman.”
Kebanggaan Orang Tua
Orangtua dari para siswa ini bangga melihat anak-anak mereka berani tampil dan melayani sejak dini. Andy Margono dan Milanny Halim, orang tua Essa, mengungkapkan, “Kami sangat senang melihat ketenangan dan kesiapan Essa dalam memberi pelayanan di gereja. Terlebih anaknya sendiri yang volunteer untuk pelayanan ini.”
Anastasia Priliantini, mama dari Dionisius, mengatakan bahwa pengalaman ini membuat anaknya lebih percaya diri dan senang bercerita, “Hubungan sosialnya juga jadi lebih baik karena kebetulan anak saya senang eksplorasi hal-hal baru.”
Stanley Herrysan dan Katrin Eka Cahyadi, orang tua Philippe, berharap bahwa pengalaman ini akan membuat anak mereka semakin takut akan Tuhan dan berperilaku baik kepada sesama.
Membangun Profil Siswa BEST
Ratna Setyowati menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa syukur siswa atas talenta yang dimiliki serta memberikan pengalaman berharga dalam melayani sesama. Kegiatan storytelling ini juga membantu membentuk profil siswa BEST (Be Tough, Excel Worldwide, Share with Society, Trust in God).
“Dengan aksi ini, kami berharap siswa semakin tangguh, menguasai pengetahuan Alkitab, berbagi kemampuan, dan selalu mengandalkan Tuhan,” ujar Ratna. Orang tua Essa menambahkan, “Kami melihat profil BEST dalam diri Essa dan akan melanjutkan pendidikan bersama PENABUR di SDK 11 PENABUR.”
Melalui program ini, TKK 11 PENABUR tidak hanya mendidik siswa dalam bidang akademis tetapi juga dalam karakter, membentuk generasi yang tidak hanya pintar tetapi juga berhati mulia.
Editor : Eti Artayatini
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...