Kakek dan Bayinya Tewas dalam Pertempuran di Turki
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Seorang bayi berumur tiga bulan dan kakeknya tewas ketika mereka terjebak dalam pertempuran antara pasukan keamanan Turki dan pemberontak Kurdi di kota Cizre, Turki, kata petugas medis hari Minggu (27/12).
Tiga tentara juga tewas pada hari Minggu itu, akibat ledakan bom di pinggir jalan oleh Partai pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang oleh Turki di kota Cizre, wilayah tenggara yang mayoritas penduduknya dari suku Kurdi, kata pihak militer.
Bayi yang bernama Miray itu tewas akibat dipukul di bagian kepala ketika rumah keluarga itu di Cizre itu diserang pada hari Jumat (24/12) malam dalam pertempuran jalanan antara pasukan Turki dan pemberontak PKK.
Kakeknya yang berumur 73 tahu, Ramazan Ince, kemudian ditembak ketika dia membawa Miray ke ambulans, kata seorang saksi kepada AFP.
Bayi itu meninggal di tempat kejadian dan kakeknya meninggal kemudian di rumah sakit, kata petugas medis. Keluarga mereka mengklaim bahwa tembakan berasal dari arah rumah sakit negara di Cizre, yang dikuasai oleh pasukan keamanan Turki.
Bayi Miray dan Ramzan Ince, kakeknya, yang tewas dalam pertempuran dan diduga oleh militer Turki. (Foto: dari Hurriyet)
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah tenggara Turki setelah pasukan keamanan memberlakukan jam malam di beberapa kota, termasuk Cizre,dalam upaya untuk membasmi pemberontak PKK dari pusat-pusat kota.
Sebuah bom yang ditanam oleh kelompok yang disebut pemerintah sebagai "anggota organisasi teroris separatis" itu meledak pada hari Minggu ketika kendaraan lapis baja lewat di Cizre. Tiga tentara tewas, kata pernyataam militer dan menuduh PKK sebagai pelakunya. Seorang tentara lainnya disebutkan terluka.
Serangan militer itu menandai eskalasi baru dalam lima bulan pertempuran sejak gagalnya gencatan senjata antara pemerintah dan pemberontak PKK pada bulan Juli.
Warga kota-kota dalam jam malam menghadapi kekurangan pangan dan masalah dengan air bersih dan listrik. Banyak rumah telah rusak oleh tembakan. Pihak militer mengatakan pada Sabtu bahwa hampir 200 pemberontak tewas dalam operasi militer terbaru terhadap PKK sejak pertengahan Desember.
Sementara iotu, kantor berita Turki, Anadolu, memberitakan bahwa kota Sirnak yang dikenal sebagai pusat kebudayaan diserang oleh pemberontak PKK pada hari Jumat menggunakan bom molotov, dan empat mahaiswa terluka.
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...