Kalah Tipis, Presiden Bolovia Gagal Memperpanjang Mandat
SUCRE, SATUHARAPAN.COM - Presiden Bolivia, Evo Morales, kalah tipis dalam referendum yang memungkinkannya menjabat untuk yang keempat kalinya
Dalam perhitungan yang dilangsungkan beberapa waktu lalu, menunjukkan, 52,3 persen bersuara menentang proposal untuk mengamendemen konstitusi, sementara penghitungan lain menyebut angka 51 persen.
Dia mengatakan, jika perubahan disetujui, perlu waktu lagi untuk melakukan reformasi lebih jauh, akan bisa berkuasa hingga 2025.
Meskipun kalah dalam referendum, Evo Morales tetap populer di mata masyarakat ia merupakan suku asli, dan ekonomi tumbuh secara stabil dalam dekade terakhir, lapor wartawan BBC, Leonardo Rocha.
Namun, banyak kalangan merasa, tidak sepatutnya Evo Morales diberi kemungkinan untuk berkuasa terlalu lama, melampaui ketetapan konstitusi.
Sementara itu, Wakil Presiden Bolovia, Alvaro Garcia Linera, menyerukan rakyat untuk menantikan hasil resmi.
"Jajak pendapat, khususnya exit poll, bisa salah," katanya kepada wartawan.
"Mereka tidak menghitung suara di luar negeri, mereka tidak pergi ke tempat-tempat terpencil, yang penduduknya sangat mendukung gerakan sosialis kami."
"Sangat mungkin, angka dari jajak pendapat sangat berbeda dengan kenyataan sebenarnya."
Sebelumnya, selama memimpin sejak 2006, Morales memanfaatkan kenaikan harga-harga komoditas untuk mendorong pemasukan ekspor hingga sembilan kali lipat.
Pemasukan itu mendanai kebijakan-kebijakan yang membantu pertumbuhan ekonomi Bolivia mencapai 5 persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara Amerika Selatan.
Kebijakan populis pun dia terapkan, semisal mendanai proyek transportasi di ibu kota La Paz dan mencabut 500.000 orang dari garis kemiskinan. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...