Kaltim Memilih: Awang Faroek Kembali Memimpin Kalimantan Timur
SAMARINDA, SATUHARAPAN.COM – Awang Faroek Ishak-Mukmin Faisyal memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Timur di lima dari enam wilayah daerah pemilihan (dapil), menurut quick count.
Pasangan urut nomor satu ini meraih suara sekitar 30-50% di lima wilayah dapil di Kalimantan Timur. Suara tertinggi adalah dapil Kaltara yang mencapai 50% untuk Awang-Faisyal. Awang Faroek mendapat suara tertinggi di wilayah ini karena ia lebih dikenal oleh warga dan pada masa jabatannya, Awang Faroek membentuk propinsi Kalimantan Utara untuk menengahi konflik etnis yang terjadi di daerah tersebut.
Dalam pilgub kali ini, ia berpasangan dengan Mukmin Faisyal seorang Ketua DPD Golkar. Pasangan ini didukung oleh 10 partai politik diantaranya adalah Golkar, PKS, Demokrat, Hanura dan PBB.
Sedangkan pasangan nomor urut dua yaitu Farid Wadjdy-Aji Sofyan Alex hanya berhasil meraih 20-25% di enam wilayah dapil. Farid Wadjdy yang saat ini masih menjabat sebagai wakil gubernur Kaltim belum mampu meraih simpati masyarakat untuk memilihnya sebagai gubernur yang baru dalam pilgub kali ini. Faktor yang membuat pasangan ini meraih suara yang sedikit adalah ketimpangan mesin politik yang mendukung mereka. Ketimpangan ini terjadi karena adanya konflik internal partai pengusung semula, PDI-P.
Di dapil 2 yaitu daerah Balikpapan, pasangan urut nomor tiga, Imdaad-Ipong berhasil merih suara tertinggi. Hal tersebut karena Imdaad sudah pernah menjabat sebagai walikota Balikpapan selama dua kali. Selain itu, ia dinilai oleh warganya sebagai seseorang yang rendah hati dan sukses membangun Balikpapan menjadi kota yang lebih baik diantaranya terus memperbaiki infrastruktur yang ada.
Imdaad didampingi oleh Ipong yang berprofesi sebagai pengusaha dan Ketua DPD Gerindra Klatim. Pasangan yang memilih jalur perseorangan ini tetap optimis dan menerima keputusan apapun yang akan menjadi hasil akhir dari pencoblosan hari ini.
Satu putaran
Pada pilgub kali ini diyakini akan berjalan satu putaran. Hal ini karena ada beberapa faktor yaitu, yang pertama adalah adanya tiga pasang yang bertarung. Jika dihitung secara matematis, 100% dibagi tiga, maka salah satunya akan meraih suara 30%. Yang kedua tidak ada pasangan incumbent dan yang ketiga adalah berubahnya dinamika stabilitas suara.
Berubahnya dinamika stabilitas suara dikarenakan bahwa adanya perubahan calon sebelum penetapan calon gubernur yang resmi yang dikeluarkan oleh KPU. Sehingga suara dari calon sebelumnya berpindah kepada calon gubernur yang ditetapkan oleh KPU.
Harapan Masyarakat Kaltim
Masyarakat Kaltim berharap bahwa gubernur dan wakil gubernur yang terpilih dapat memperhatikan infrastruktur Kaltim seperti pada daerah Sanata-Berau dan Pasir-Kalimmantan Selatan yang keadaanya sangat parah. Selain itu, air bersih, listrik dan pendidikan adalah pekerjaan rumah yang perlu diperhatikan demi berkembangnya Kalimantan Timur.
Pembangunan tersebut, khususnya pembangunan jalan amat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi para warga setempat.
Editor : Bayu Probo
Serangan Israel di Beirut Menewaskan Juru Bicara Hizbullah, ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Serangan langka Israel di Beirut tengah menewaskan juru bicara utama kelompo...