Kamerun Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Boko Haram
YAOUNDE, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pariwisata Kamerun, Bouba Bello Maigari menegaskan saat ini penting mengamankan sejumlah sektor kunjungan pariwisata ke negaranya, oleh karena itu dia menyatakan pada Rabu (13/8) bahwa negara itu mewaspadai ancaman Boko Haram yang berasal dari negara tetangga mereka, Nigeria.
Menteri Maigari mengatakan kehadiran militer meyakinkan mereka keselamatan dari serangan Boko Haram.
“Kita bisa terus mempercayai angkatan bersenjata kita, dan pada saat yang sama untuk kembali angkatan bersenjata, untuk kembali sepenuhnya, benar-benar angkatan bersenjata kita,” kata Maigari.
Di Nigeria hampir semua perjalanan resmi dan kenegaraan pasukan pemerintah Nigeria saat ini memperbanyak jumlah pasukan pengawal presiden sehubungan dengan aksi Boko Haram di Kamerun.
Sama halnya dengan yang terjadi pada Rabu (13/8) saat prajurit tempur, tentara korps elit, intervensi batalion cepat, telah berkumpul untuk menemani Menteri Kamerun Pariwisata itu dan delegasinya pada kunjungan ke daerah utara yang berbagi batas dengan Nigeria.
Juru bicara militer, Kolonel Didier Badjeck, mengatakan telah menjadi kegiatan rutin bagi militer sejak Boko Haram mulai menyerang Kamerun.
Badjeck mengatakan prosedur pengamanan dengan pasukan ekstra adalah langkah dasar tentara untuk merespon secara proporsional untuk meningkatkan keamanan.
“Militer tidak dapat bekerja dan didikte opini publik tetapi harus berani melihat dan menghadapi tantangan di depan mereka,” kata Didier Badjeck.
Keputusan untuk memberikan pengawalan militer bagi para pejabat yang mengunjungi Kamerun utara diambil, setelah pada Minggu (10/8) Boko Haram terbetik berita bahwa saat Menteri Pariwisata Kamerun akan mengunjungi wilayah utara negeri itu akan menjadi target pembunuhan, penculikan dan penyanderaan.
Dalam dua tahun terakhir kelompok telah menargetkan pemimpin lokal dan ulama berpengaruh, serta penculikan penduduk setempat dan orang asing.
Bulan lalu mereka menyerang rumah Ahmadou Ali, Wakil Perdana Menteri Kamerun, dan menculik istrinya setelah membunuh tentara yang menjaga kediamannya. Wakil Perdana Menteri lolos serangan itu.
Akan tetapi serangan yang berlangsung akhir bulan lalu itu, memakan korban istrinya.
"Saya mengonfirmasikan bahwa rumah Wakil Perdana Menteri Amadou Ali di Kolofata berada di bawah serangan biadab dari militan Boko Haram. Naas, mereka berhasil menculik istrinya," kata juru bicara pemerintah yang juga Menteri Komunikasi Issa Tchiroma, saat itu.
Tidak hanya itu, dalam serangan terpisah, Walikota Kolofata, Seini Boukar Lamine atau yang akrab disapa Lamido, juga menjadi korban penculikan kelompok tersebut di kediamannnya.
“Mereka juga menyerang kediaman Lamido, dan ia juga diculik,” tutup Tchiroma.
Boko Haram adalah organisasi militan dan teroris Islam yang bermarkas di Nigeria timur laut, Kamerun Utara, dan Niger. Organisasi ini didirikan pada 2002 oleh Mohammed Yusuf dan bertujuan untuk mendirikan negara Islam berdasarkan hukum syariah dan menghentikan hal-hal yang dianggap sebagai penerapan budaya barat. (allafrica.com/wikipedia.org).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...