Kampanye OROL untuk Hak Lingkungan Anak
BOGOR,SATUHARAPAN.COM – Our Rivers Our Live (OROL, Sungai Kami Hidup Kami) adalah kampanye yang bertujuan melestarikan sungai dan keanekaragaman hayati khususnya untuk kepentingan dan kehidupan generasi penerus, seperti anak dan pemuda. Dalam rilis yang dikeluarkan pada hari Kamis (26/6), OROL memprihatinkan kerusakan lingkungan dari waktu ke waktu makin masif.
Di Jawa Barat sendiri, sebagian besar hutan lindung penyangga daerah aliran sungai telah rusak parah. Penyebabnya adalah tekanan penduduk serta inkonsistensi penataan ruang wilayah oleh pemerintah di kawasan tersebut. Di hulu Cisadane, 70% wilayah digunakan oleh perkebunan swasta, pertambangan dan badan pemerintah. Kondisi tesebut berakibat pada hilangnya sumber penghidupan masyarakat dari pertanian, berkurangnya keanekaragaman hayati, hingga kerusakan sungai akibat berkurangnya daerah resapan air.
Tak hanya di hulu, di wilayah hilir Jakarta, masyarakat kampung di wilayah pesisir Jakarta mengalami banjir, baik di musim hujan maupun saat rob. Hal ini terjadi karena beralihnya hutan mangrove teluk Jakarta menjadi real estate. Begitu juga Orang Rimba di pedalaman hutan Bukit Duabelas Jambi, dipaksa terus menyingkir karena meluasnya area perkebunan kelapa sawit. Hal ini juga berdampak pada tercemarnya air Sungai Makekal karena bahan kimia dari perkebunan sawit.
Anak-anak adalah salah satu kelompok yang rentan atas kerusakan lingkungan, perubahan lingkungan dan dampak polusi karena sedang dalam masa pertumbuhan. Anak-anak belum menjadi fokus utama dalam berbagai pembahasan tentang dampak kerusakan lingkungan dan belum mendapatkan ruang untuk mengekspresikan diri dalam upaya pelestarian lingkungan maupun informasi tentang dampak kerusakan lingkungan.
Pembangunan harus menghormati keseimbangan lingkungan, ekonomi, sosial dan well-being atau kesejahteraan. Pelbagai komunitas termasuk kelompok anak atau pemuda telah berupaya untuk mengembalikan kelestarian sungai dan keanekaragaman hayati, misalnya dengan membuat pembibitan tanaman lokal seperti berbagai varietas bambu dan buah-buahan lokal, biomonitoring sungai, pemetaan partisipatif dan pengelolaan sampah. Seluruh kegiatan tersebut merupakan upaya perencanaan wilayah yang berbasis komunitas.
Bersama dengan pelbagai organisasi yang peduli akan kelestarian lingkungan, khususnya sungai, Kampanye OROL akan mengadakan rangkaian kegiatan “One-stop South East Asia Youth River Tour: From Indonesia for Ecological Child’s Rights” untuk memberikan pemahaman bahwa kerusakan sungai merupakan representasi dampak buruk dari pembangunan yang tidak sesuai dengan kondisi wilayah, sehingga anak-anak yang menjadi korban dari degradasi lingkungan.
Pada hari Sabtu (29/6) akan ada Aksi Mulung di Sungai Ciliwung wilayah Sempur bersama komunitas dan masyarakat umum. Pada Minggu pagi (30/6) di acara Car Free Day Bogor akan diadakan flash mob bersama ratusan anak muda dari wilayah Bogor. Juga ada NGOBRAS, Ngobrol Bareng tentang Daerah Aliran Sungai bersama H. Chaerudin (Babe Idin) yang merupakan tokoh masyarakat yang fokus di pelestarian sungai di Jakarta, Kepala Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum Ciliwung, psikolog dan perwakilan anak.
Acara juga akan menampilkan foto-foto pemenang Kontes Esai Foto dan Pemutaran Film bertemakan “Sungaiku dari Hulu ke Hilir”. Ekspresi kepedulian anak-anak muda terhadap kelestarian sungainya, juga akan ditampilkan dalam berbagai karya seni dan pertunjukan. Sebagai ruang interaksi dan partisipasi, pengunjung dapat mengikuti berbagai coaching clinic.
Puncak kegiatan akan dilaksanakan pada 30 Juni 2013 di Lapangan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang. Kegiatan ini akan diikuti sekitar 500 orang yang terdiri dari anak-anak muda, pelajar, guru, masyarakat, pemerintah daerah, anggota Our Rivers Our Life Campaign dari regional Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam. Turut serta pula kelompok anak dan pemuda dari pelbagai wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Rimbawan Muda Indonesia (RMI), Terre des Hommes Germany, Transformasi Hijau, South to South Film Festival, Green Camp, EOS Consultant, HUMA, KEHATI, Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum Ciliwung, dan relawan dari berbagai wilayah Bogor dan Jakarta.
Kampanye OROL adalah kampanye sungai regional Asia Tenggara yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Filipina. Kampanye OROL bertujuan untuk melestarikan sungai dan keanekaragaman hayati khususnya untuk kepentingan kehidupan anak dan pemuda sebagai generasi penerus.
Kampanye OROL digagas tujuh negara Asia Tenggara merekomendasikan untuk memastikan anak memiliki hak untuk menikmati lingkungan yang bersih dan aman.
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...