Kampung Lawang Seketeng Surabaya Jadi Destinasi Wisata Heritage
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Kampung Lawang Seketeng yang berada di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini mulai disiapkan menjadi salah satu destinasi wisata heritage (peninggalan sejarah).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Sabtu (26/10), mengatakan rencananya Kampung Wisata Heritage di Kelurahan Peneleh ini bakal diresmikan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019.
“Jadi Hari Pahlawan itu sebagai penanda Kampung Lawang Seketeng. Karena kampung itu kampungnya para pahlawan seperti Bung Tomo dan Bung Karno. Sehingga diharapkan warga juga menjaga semangatnya,” katanya.
Pemkot Surabaya saat ini sedang menyiapkan grand design untuk penataan kawasan di kampung tersebut. Ia memastikan segera menyiapkan kebutuhan untuk penataan di kampung itu.
Eri menjelaskan banyak sekali bukti otentik sejarah yang ditemukan di kawasan tersebut yang nantinya bakal dikoneksikan satu sama lain.
“Sehingga nantinya salah satu wisata yang ada di Lawang Seketeng ini bisa satu paket, termasuk bahwa di sini ada dua makam, yang sebelahnya masjid ada makam syekh, yang kedua makam Mbah Pitono,” ujarnya.
Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui asal-usul makam Mbah Pitono yang berada di tengah perkampungan itu. Mbah Pitono diduga dahulu merupakan salah satu guru mengaji Presiden RI Soekarno dan Bung Tomo (Pahlawan Kemerdekaan).
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya ingin supaya asal-usul sejarah itu nantinya bisa diketahui masyarakat.
Selain itu, Eri menyebut, di kawasan ini juga terdapat sumur tua dan musala kuno yang menyimpan banyak benda sejarah, seperti tombak, Alquran bertuliskan tangan, ilmu falaq, hingga waktu salat zaman dahulu.
Bahkan, kata dia, di kampung itu juga terdapat rumah tinggal Presiden Soekarno serta meja bundar yang diduga pernah digunakan Bung Tomo. “Di sini juga kita ketahui ada langgar (musala), juga ada rumah Bung Karno, ada meja Bung Tomo juga yang ada di sini, itu akan kita gandengkan, bahwa kampung ini pernah ditinggali Bung Karno dan Bung Tomo,” ujarnya.
Bangunan rumah-rumah di Kampung Lawang Seketeng itu masih terawat hingga sekarang. Pemkot bakal mengkoneksikan kesan vintage rumah-rumah kuno itu dengan objek-objek sejarah.
Namun, penataan yang dilakukan tidak menghilangkan estetika dari kampung lawas itu sendiri. “Sehingga nantinya orang bisa lihat ini sebagai pariwisata kota sejarah, kampung lawas, peradaban yang tua, itu yang akan kita munculkan,” katanya.
Selain mengkoneksikan objek-objek peninggalan sejarah, Pemkot Surabaya juga bakal menata kembali dinding-dinding di kawasan itu dengan sentuhan mural. Nantinya, desain mural juga bakal disesuaikan dengan kondisi di sekitar.
“Kalau di depannya langgar, maka bentuk muralnya itu Islami. Apa yang ada di dekatnya akan dibuat tematik,” katanya.
Tak hanya itu, untuk mendukung Kampung Lawang Seketeng sebagai destinasi wisata heritage, Pemkot Surabaya juga bakal menyiapkan pemandu wisata yang berasal dari anak-anak di sekitar.
“Insya Allah sudah kerja sama dengan teman-teman. Nanti guide-nya dari sini. Kami akan panggil pelatih yang dulu melatih Cak dan Ning kita, sehingga adik-adik yang ada di sini nanti bisa jadi pemandu wisata,” ujarnya. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...