Kanada Dikritik karena Sikap Pro-Israel
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM – Empat ratus delapan puluh akademisi, pengacara, aktivis masyarakat dan yang lainnya mengkritik pemerintah Kanada karena mengambil sikap pro-Israel di tengah konflik yang terjadi di Jalur Gaza saat ini, mengatakan langkah tersebut justru “mendiskreditkan Kanada.”
Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan di harian Globe and Mail, Kamis (24/7), mereka mengatakan “sangat terganggu dengan sikap partisan dan tidak seimbang yang diambil pemerintah Kanada bersama beberapa partai politik federal mengenai kekerasan saat ini di Gaza.”
Mereka mencatat bahwa pernyataan resmi pemerintah “lebih berfokus pada kecaman terhadap serangan roket Hamas dan menyatakan Israel berhak melakukan pertahanan diri.”
Mereka mengatakan hal tersebut justru “mendiskreditkan Kanada” serta “menumbangkan target kebijakan luar negeri Kanada sendiri yaitu mencapai ‘penyelesaian damai yang abadi, adil dan komprehensif’ antara Israel dan Palestina.”
Kelompok tersebut mengakui bahwa “tembakan roket Hamas secara sembarang adalah ilegal berdasarkan hukum internasional” namun menambahkan bahwa “Israel masih terikat oleh prinsip-prinsip dasar hukum kemanusiaan internasional untuk melindungi warga sipil selama masa perang dan melarang hukuman kolektif.”
Adam Hodge, juru bicara untuk Menteri Urusan Luar Negeri John Baird, mengatakan kepada AFP dalam menanggapi kritikan tersebut bahwa “Kanada berbelasungkawa atas kematian dan penderitaan warga sipil yang tidak bersalah di Gaza.”
“Namun, seluruh tanggung jawab berada di tangan Hamas dan sekutunya, yang melancarkan dan terus meningkatkan krisis ini,” ia menambahkan.
“Kami mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri. Israel akan terus membela diri selama Hamas terus melancarkan serangan roket terhadap warga sipil.” (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...