Kanada Tampung 5.000 Pengungsi Afghanistan
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM-Kanada mengatakan pada hari Selasa (31/8) bahwa pihaknya akan memukimkan kembali sekitar 5.000 pengungsi Afghanistan yang dievakuasi oleh Amerika Serikat ketika pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau membahas masalah yang menurut para kritikus telah diabaikan selama kampanye pemilihannya kembali.
“Kami berusaha sekuat tenaga untuk membantu sebanyak mungkin warga Afghanistan yang ingin menetap di Kanada,” kata Menteri Imigrasi Marco Mendicino dalam sebuah pengarahan.
Kanada mengevakuasi 3.700 orang dari Kabul dalam beberapa pekan terakhir, di mana sekitar 2.000 adalah warga Afghanistan, dan keluarga mereka, yang telah membantu tentara dan diplomat Kanada di masa lalu. Kanada mengakhiri misinya ke Afghanistan pada tahun 2011 tetapi pelatih militer tetap bekerja sampai tahun 2014.
Trudeau, 49 tahun, menyerukan pemilihan cepat 20 September pada hari Kabul jatuh, dan para kritikus mengatakan upaya evakuasi pemerintahnya lambat dan gagal dari apa yang dilakukan negara lain.
Sekitar 54 persen orang Kanada berpikir Ottawa seharusnya bertindak lebih cepat untuk membantu orang Afghanistan, menurut jajak pendapat Postmedia/Leger Marketing yang diterbitkan pekan lalu.
Sebanyak 5.000 pengungsi yang dievakuasi oleh Amerika Serikat akan dimukimkan kembali sebagai bagian dari rencana Kanada yang diumumkan sebelumnya untuk menerima lebih dari 20.000 warga Afghanistan yang rentan yang telah meninggalkan negara itu, termasuk para pemimpin perempuan, pekerja hak asasi manusia dan wartawan.
“Kami ingin menyambut keluarga Afghanistan yang telah membantu warga Kanada, yang telah berjuang untuk keadilan, yang memperjuangkan hak-hak komunitas LGBT, untuk perempuan, untuk jurnalis,” kata Trudeau dalam acara kampanye di Ottawa pada hari Selasa.
Kanada mengatakan pihaknya berharap untuk terus membantu warga Afghanistan yang ingin bermukim kembali selama Taliban mengizinkan mereka pergi. Sekitar 1.250 warga negara Kanada, penduduk tetap dan anggota keluarga terdampar di Afghanistan, kata Menteri Luar Negeri, Marc Garneau.
“Warga Afghanistan dengan dokumen perjalanan ke negara lain harus diizinkan untuk bergerak dengan aman dan bebas ke luar negeri tanpa gangguan,” kata Garneau dalam briefing tersebut. “Kanada dan sekutunya teguh dalam hal ini, dan kami bersatu.”
Tembakan dalam perayaan bergema di Kabul pada hari Selasa ketika Taliban menguasai bandara setelah penarikan pasukan AS terakhir, menandai berakhirnya perang 20 tahun yang membuat kelompok Islam lebih kuat daripada tahun 2001. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...