Kanker: Sistem Kekebalan Tubuh Berpotensi Obati Semua Jenis Kanker
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Tim ilmuwan di Inggris menemukan ada bagian dari sistem kekebalan tubuh yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati semua jenis kanker.
Para ilmuwan di Universitas Cardiff di Wales, menemukan sebuah metode untuk membunuh kanker prostat, payudara, paru-paru, dan lainnya, melalui serangkaian uji laboratorium.
Hasil uji yang diterbitkan dalam Nature Immunology itu belum diuji pada pasien.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa ada potensi yang besar.
Para pakar mengungkapkan antusiasme terhadap penelitian itu, walaupun masih dalam tahap awal.
Apa yang Telah Ditemukan?
Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan alami tubuh dalam melawan infeksi, tetapi juga menyerang sel kanker.
Para ilmuwan, mencari cara yang 'tidak konvensional', dan cara-cara sistem kekebalan tubuh menyerang tumor secara alami yang tidak diketahui sebelumnya.
Mereka menemukan sel-T di dalam darah. Sel-T adalah sebuah sel kekebalan yang dapat memindai tubuh, untuk menilai apakah ada ancaman yang perlu dihilangkan.
Perbedaannya adalah, sel yang ditemukan itu bisa menyerang berbagai jenis kanker.
"Ada kesempatan di sini untuk mengobati pasien kanker," kata peneliti Prof Andrew Sewell kepada BBC, yang dilansir bbc.com, pada Kamis (23/1).
"Sebelumnya tidak ada yang percaya ini bisa terjadi," katanya.
"Ini meningkatkan prospek perawatan kanker satu-ukuran-untuk-semua, satu jenis sel-T yang dapat menghancurkan berbagai jenis kanker di seluruh populasi."
Bagaimana Cara Kerjanya?
Sel-T itu memiliki "reseptor" di permukaannya yang memungkinkan sel itu untuk "melihat" pada tingkat kimia.
Tim dari Cardiff, menemukan sel-T dan reseptor yang dapat menemukan dan membunuh berbagai sel kanker saat uji laboratorium, termasuk pada paru-paru, kulit, darah, usus besar, payudara, tulang, prostat, ovarium, ginjal, dan sel-sel kanker serviks.
Pentingnya lagi, sel-T itu tidak menyentuh jaringan yang sehat.
Bagaimana tepatnya hal ini dilakukan masih sedang dieksplorasi.
Reseptor pada sel-T itu berinteraksi dengan molekul bernama MR1, yang ada di permukaan setiap sel dalam tubuh manusia.
Diperkirakan bahwa MR1, menandai metabolisme terdistorsi yang terjadi di dalam sel kanker ke sistem kekebalan tubuh.
"Kami adalah orang pertama yang dapat menjelaskan fungsi sel-T yang menemukan MR1 dalam sel kanker, hal itu belum pernah dilakukan sebelumnya, ini adalah yang pertama dari jenisnya," kata peneliti Garry Dolton kepada BBC.
Mengapa Ini Penting?
Terapi kanker sel-T sudah ada dan pengembangan imunoterapi kanker telah menjadi salah satu kemajuan paling menarik di bidang ini.
Salah satu contoh paling terkenal adalah CAR-T, yaitu obat hidup yang dibuat dengan merekayasa sel-T pasien secara genetis, untuk mencari dan menghancurkan kanker.
CAR-T dapat memiliki hasil dramatis yang mengubah beberapa pasien dari sakit parah menjadi remisi total, atau hilangnya gejala-gejala kanker sama sekali, meski kanker masih mungkin berada dalam tubuh seseorang.
Namun, pendekatan ini sangat spesifik dan hanya bekerja secara terbatas pada sejumlah kanker, di mana ada target yang jelas untuk melatih sel-T.
Pendekatan ini mengalami kesulitan untuk mencapai keberhasilan dalam pengangan "kanker padat", yaitu jenis kanker yang berbentuk tumor daripada kanker darah seperti leukemia.
Para peneliti mengatakan reseptor sel-T dapat mengarah pada pengobatan kanker "universal"
Jadi Bagaimana Cara Kerjanya?
Idenya adalah bahwa sampel darah akan diambil dari pasien kanker.
Sel-T mereka akan diekstraksi dan kemudian dimodifikasi secara genetis, sehingga diprogram ulang untuk membuat reseptor yang menemukan kanker.
Sel-sel yang dimodifikasi akan dikembangkan dalam jumlah besar di laboratorium, dan kemudian dimasukkan kembali ke pasien.
Ini adalah proses yang sama yang digunakan untuk melakukan terapi CAR-T.
Namun, penelitian baru diuji pada hewan dan sel di laboratorium, dan pemeriksaan keamanan lebih lanjut diperlukan sebelum uji coba pada manusia dapat dimulai.
Apa yang Dikatakan Para Ahli?
Lucia Mori dan Gennaro De Libero, dari Universitas Basel di Swiss, mengatakan penelitian ini memiliki "potensi yang besar", tetapi masih dalam tahap yang terlalu dini untuk dapat disimpulkan bahwa akan efektif terhadap semua kanker.
"Kami sangat bersemangat dengan fungsi imunologis dari populasi sel-T baru ini, dan potensi penggunaan TCR mereka dalam terapi sel tumor," kata mereka.
Daniel Davis, profesor imunologi di Universitas Manchester, mengatakan: "Ini adalah penelitian yang sangat mendasar, dan masih jauh dari bentuk obat-obatan yang ditujukan untuk pasien."
"Memang ini adalah sebuah penemuan yang sangat menarik, baik untuk memajukan pengetahuan dasar kita tentang sistem kekebalan tubuh, atau kemungkinan penemuan obat-obatan baru di masa depan." (bbc.com)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...