Kantor Berita Australia, AAP, Tutup Setelah 85 Tahun
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM-Kantor berita nasional Australia, AAP (Australian Associated Press) mengatakan pada hari Selasa (3/3) akan ditutup setelah 85 tahun, karena penurunan jumlah pelanggan dan distribusi konten berita gratis pada platform digital.
“Hari yang paling menyedihkan: AAP ditutup setelah 85 tahun keunggulan dalam jurnalisme. Keluarga AAP akan sangat dirindukan,” kata Pemimpin Redaksi AAP, Tony Gillies dalam sebuah tweet.
Lebih dari 170 wartawan AAP akan berhenti beroperasi pada 26 Juni mendatang. Layanan produksi editorial, Pagemasters, juga akan ditutup pada akhir Agustus, kata perusahaan itu.
"Dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya dari platform digital yang mengambil konten orang lain dan mendistribusikannya secara gratis telah menyebabkan perusahaan memilih untuk tidak lagi menggunakan layanan profesional AAP," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Kami telah mencapai titik di mana tidak lagi layak untuk melanjutkan."
AAP yang berbasis di Sydney terkenal akan pelaporannya yang adil dan tidak memihak serta jangkauannya yang luar biasa di pedesaan dan perkotaan Australia.
Tragedi bagi Demokrasi
Parlemen Australia memuji AAP atas kontribusinya satu jam setelah penutuannya diumumkan. "Ketika Anda memiliki lembaga penting seperti AAP akan segera berakhir, ... itu adalah masalah nyata," kata Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada Parlemen, dikutip AP.
Pemimpin oposisi, Anthony Albanese, mengatakan, "Hari ini adalah tragedi bagi demokrasi kita. Anda akan meninggalkan kekosongan besar dalam hal cakupan informasi," tambahnya.
Ketua AAP, Campbell Reid, mengatakan organisasi itu telah menjadi generasi responden pertama jurnalisme. “Merupakan kerugian besar bahwa informasi profesional dan yang diteliti yang disediakan oleh AAP sedang diganti dengan informasi yang tidak diteliti dan seringkali tidak akurat yang menyamar sebagai berita nyata di platform digital,” kata Reid.
Cakupan berita domestik nasional AAP dengan biro di setiap negara bagian dan teritori dilengkapi dengan aliansi dengan kantor berita internasional utama, termasuk The Associated Press (AP).
AP melisensikan teks berita dan layanan fotonya ke AAP untuk didistribusikan kembali ke pasar media Australia dan pelanggannya. AP juga dikontrak untuk menggunakan teks dan foto AAP.
Penurunan Pasar Iklan
AAP dimulai pada tahun 1935 oleh penerbit surat kabar, Keith Murdoch, ayah dari pendiri News Corp, Rupert Murdoch. AAP dimiliki oleh organisasi berita Australia, News Corp Australia, Nine Entertainment Co., Seven West Media, dan Australian Community Media.
Firasat pertama yang dimiliki sebagian besar staf AAP bahwa pekerjaan mereka dalam bahaya datang pada hari Senin (2/3) dengan laporan sembilan surat kabar yang mencatat pasar iklan terburuk sejak krisis keuangan global pada tahun 2008. AAP menghasilkan laba kecil sebesar A$ 929.000 tahun lalu dengan pendapatan A$ 65,67 juta. Manajemen AAP menyampaikan berita tentang penutupan kepada staf pada hari Selasa (3/3) sore.
"Kami jelas hancur oleh berita itu," kata Kepala Biro AAP Canberra, Paul Osborne dikutip AP. "Tapi kami bangga dengan capaian AAP selama 85 tahun dan bahwa setiap orang yang bekerja di kantor berita ini memberikan semua milik mereka, atas nama pelaporan yang adil, seimbang, dan akurat," kata wartawan AAP yang bekerja selama 20 tahun.
Wartawan AAP Melbourne, Benita Kolovos, menggambarkan "menghangatkan hati" ketika melihat #saveAAP yang sedang tren di Twitter pada hari Selasa sore.
"Saya bekerja dengan perempuan dan laki-laki terbaik dan berharap saya akan terus bisa," tweet Kolovos. “Jurnalisme tidak memihak sangat penting bagi demokrasi kita. Tanpa itu, publik akan menjadi lebih buruk."
Kolega Melbourne-nya, Karen Sweeney, mencatat bahwa 10 berita olahraga teratas AAP pada hari Senin diterbitkan 1.595 kali dan 10 berita utama diterbitkan 2.514 kali. "Itu 4.109 ruang kosong di situs web dan surat kabar, udara di radio yang harus diisi tanpa kita," tweet Sweeney. Dan reporter AAP Brisbane, Christine Flatley, menggambarkan tempat kerjanya sejak tahun 2006 sebagai “organisasi berita terbaik yang pernah denganya saya bekerja.”
Tekanan Keuangan
Organisasi media Australia berada di bawah tekanan keuangan yang semakin meningkat dengan raksasa digital global Google dan Facebook mengambil bagian yang semakin besar dari pendapatan iklan.
Media Entertainment dan Arts Alliance, persatuan jurnalis, menggambarkan keputusan untuk menutup AAP sebagai "pengabaian tanggung jawab oleh pemegang saham, outlet media utama Australia."
"Akuntan birokrat di puncak organisasi media mungkin berpikir mereka bisa menjadi prajurit tanpa AAP, tetapi kenyataannya adalah hal itu akan meninggalkan lubang besar dalam liputan berita," kata presiden federal persatuan jurnalis itu, Marcus Strom, dalam sebuah pernyataan.
“Mengisi lubang-lubang itu akan jatuh ke jurnalis berita yang sudah terbebani. Atau liputan akan berhenti,” katanya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...