Kantor Gubernur DKI Pasang 7 CCTV
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Jumat (10/10) memasang tujuh unit closed-circuit television (CCTV) atau kamera pengawas ruangan jenis baru, menggantikan yang lama.
CCTV bermerek Bosch tersebut berbentuk tabung kaleng susu 400 gram, dilengkapi satu selang tebal berwarna putih berisi kabel, kamera berputar mengikuti pergerakan manusia di ruangan itu.
Salah satu petugas Satuan Pengamanan Dalam (Satpamdal) Kantor Gubernur DKI, Indra, mengatakan kepada satuharapan.com CCTV mulai dipasang kemarin, Kamis (9/10). “Kemarin sore sudah dijelaskan Pak Wagub (Wakil Gubernur, kini Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Red),” kata Indra.
Keunggulan kamera tersebut bergerak mengintai pergerakan manusia dengan spesifikasi perbesaran hingga 160.000 kali. CCTV baru itu terpasang di Balairung, ruang tamu, depan ruang kerja Basuki di lantai dua, ruang tamu gubernur, dan Balai Agung.
CCTV itu telah diintegrasikan dengan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan.
CCTV terbagi dalam dua jenis, yakni analog menggunakan satu solid kabel untuk setiap kamera, yang berarti setiap kamera akan terhubung ke DVR (Digital Video Recording, perekam adegan gerak) atau sistem secara langsung, sedangkan jenis berjejaring (network) atau yang biasa disebut IP Kamera merupakan jenis CCTV yang menghemat biaya pengeluaran dan operasional sebuah perusahaan atau instansi yang mengeluarkan dari segi instalasi karena network bersifat pararel dan bercabang tidak memerlukan satu kabel khusus untuk tiap kamera dalam pengaksesannya.
Selama ini CCTV terpusat di ruang kerja gubernur, wakil gubernur, Balai Agung, Balairung, Pendapa, dan ruang tamu. Ruang kerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Gedung Blok G, kompleks Kantor Gubernur DKI Jakarta, belum terpasang CCTV.
Pada Juli 2014, Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan kala itu Pemprov DKI tengah mencari operator atau provider yang mampu menyediakan spesifikasi CCTV dengan menggunakan teknologi 4G. Dia juga meminta provider untuk memasang lampu taman sekaligus meletakkan CCTV tersebut.
Agustino Darmawan mengatakan kala itu, jumlah CCTV di Kantor Gubenur masih kurang. Idealnya, setiap lantai harus dipasang delapan CCTV. Ruang kerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berada di Blok G, Balaikota, juga perlu dipasang CCTV. Teknologi CCTV di Balaikota, kata dia, sudah tergolong ketinggalan zaman. Keamanan di Kantor Gubernur DKI Jakarta menjadi sorotan akibat adanya ancaman ledakan bom di Kantor Gubernur DKI Jakarta yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jelang penetapan hasil pilpres pada Sabtu (19/7).
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...