Kapal Imigran Tenggelam di Mesir, 42 Tewas
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kapal yang membawa sekitar 600 imigran tenggelam di Laut tengah dan menewaskan sedikitnya 42 orang, menurut laporan kantor berita Mesir, MENA, hari Rabu (21/9) malam.
Laporan yang mengutip keterangan Kementerian Kesehatan Mesir menyebutkan bahwa kapal berangkat dari pelabuhan Rosetta, di Laut Tengah Mesir.
Sementara kantor berita Reuters melaporkan bahwa imigran itu berasal dari Suriah, Mesir dan negara-negara lain di Afrika.
Menurut penyelidikan awal yang dilakukan oleh polisi di Delta Nil di Provinsi Beheira, Mesir, kapal terbalik setelah berlayar di perairan Meghizal Kafr El-Sheikh. Namun tujuan kapal itu belum diketahui.
Insiden ini terjadi dua hari setelah Presiden Mesir, Abdel-Fattah El-Sisi mengatakan pada sidang Majelis Umum PBB bahwa "imigrasi ilegal" harus menjadi prioritas internasional.
Dia menegaskan bahwa Mesir akan memerangi imigrasi ilegal dengan memperbarui undang-undang anti-perdagangan manusia. Dia menyebutkan Mesir saat ini menampung lima juta pengungsi dari berbagai negara.
Situs web Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Mesir menyebutkan bahwa ndi Mesir terdapat 261.741 pengungsi yang terdaftar, sebagian besar dari Sudan, Suriah dan Libya. Namun jumlah pengungsi sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan pengungsi dan migran berusaha menyeberangi Laut Tengah (Mediterania) untuk mencari peluang pekerjaan yang lebih baik. Ratusan orang telah ditangkap di Mesir oleh pasukan angkatan laut karena berusaha untuk bermigrasi secara ilegal.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...