Kapal Iran “Saviz” Diserang dengan Ranjau di Laut Merah
Kapal Iran itu terdaftar sebagai kargo tapi disinyalir merupakan pusat komando militer diduga diserang oleh Israel.
SATUHARAPAN.COM-Kapal kargo Iran, “Saviz” diserang di Laut Merah dengan ranjau yang terpasang di lambung kapal, kantor berita semi resmi Iran, Tasnim, melaporkan pada hari Selasa (6/4).
"Kapal Iran “Saviz” telah ditempatkan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim dalam misi pengawalan kapal komersial (anti pembajakan)," kata laporan itu. Namun pejabat Iran tidak mengomentari insiden tersebut.
Sementara ituk, juru bicara Pentagon, Komandan Jessica L. McNulty, mengomentari insiden tersebut dengan mengatakan: “Kami mengetahui media yang melaporkan insiden yang melibatkan “Saviz” di Laut Merah. Kami dapat memastikan bahwa tidak ada pasukan Amerika Serikat yang terlibat dalam insiden tersebut. Kami tidak memiliki informasi tambahan untuk diberikan.”
Kapal Induk?
Menurut laporan Al Arabiya, “Saviz” dijatuhi sanksi pada tahun 2018 oleh pemerintahan mantan Presiden AS, Donald Trump. Kapal itu ditempatkan di Perbendaharaan Khusus Warga Negara dan Daftar Orang yang Diblokir (SDN).
The Washington Free Beacon pertama kali melaporkan sanksi kapal itu mengutip pejabat AS dan pakar militer yang mengetahui situasi tersebut. Laporan itu mengatakan “Saviz” memberikan informasi penargetan untuk serangan anti kapal Houthi, termasuk yang terjadi di kapal tanker minyak Arab Saudi pada tahun 2018.
“Saviz” secara resmi terdaftar sebagai kapal kargo umum. Namun, Pusat Pemberantasan Terorisme di Akademi Militer Amerika Serikat (USMA) menggambarkan “Saviz” dalam sebuah laporan sebagai "kapal induk Iran di stasiun yang terletak di perairan berdekatan Eritrea."
Dikatakan: “Kapal memiliki kubah dan antena sinyal intelijen. Itu dikunjungi oleh semua kapal Iran yang bergerak melalui Laut Merah, secara nominal untuk mengoordinasikan langkah-langkah anti pembajakan. Setidaknya tiga speedboat berbasis di dek, yang digunakan untuk mengangkut personel ke Yaman."
Untuk Mendukung Houthi
Analis di lembaga think tank Washington Institute for Near East Policy, mengatakan dalam laporan tahun 2018: "Militer Iran kemungkinan menggunakan “Saviz” untuk memberikan data penargetan untuk serangan anti serangan pada Houthi."
Pejabat Arab Saudi dalam Koalisi Arab yang berjuang untuk memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman melawan milisi Houthi sebelumnya mengatakan bahwa “Saviz” dicurigai sebagai pusat komando utama untuk mengoordinasikan serangan Houthi di Laut Merah."
Juru bicara koalisi, Turki al-Malki, mengatakan pada 2018 Arab Saudi memiliki bukti bahwa “Saviz”, yang terdaftar sebagai kapal perdagangan Iran, memainkan peran sentral dalam operasi komando bagi Houthi untuk melancarkan serangan maritim terhadap kapal-kapal di Selat Bab El-Mandab. Dia menambahkan bahwa kapal itu juga memberikan dukungan logistik dan membawa peralatan militer dalam jumlah besar untuk Houthi.
Serangan oleh Israel
Israel memberi tahu Amerika Serikat bahwa mereka menyerang kapal “Saviz” di Laut Merah pada hari Selasa sebagai pembalasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel, menurut laporan New York Times, mengutip seorang pejabat AS.
Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap kapal kargo milik Israel dan Iran sejak akhir Februari. Laporan New York Times mengatakan Israel memberi tahu AS menyerang “Saviz” sekitar 7:30 pagi waktu setempat.
"Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk berbagi komunikasi intelijen swasta, mengatakan bahwa Israel telah menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel, dan bahwa “Saviz” telah mengalami kerusakan di bawah garis air," tambah laporan itu.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...