Kapal Kedua Pengiriman Gandum Ukraina Mencapai Selat Bosporus, Turki
LAUT HITAM, SATUHARAPAN.COM-Pengiriman kedua gandum Ukraina mencapai Turki melalui Laut Hitam pada hari Minggu (24/9), menurut situs pemantauan lalu lintas maritim, meskipun ada ancaman oleh militer Rusia untuk menyerang kapal yang menuju atau dari negara tetangga dan musuhnya.
Kapal curah berbendera Palau, Aroyat, yang membawa 17.600 ton gandum, meninggalkan kota pelabuhan Chornomorsk pada hari Jumat (22/9) menuju Mesir.
Ukraina sedang menguji rute laut baru yang menghindari penggunaan perairan internasional dan mengikuti rute yang dikuasai oleh anggota NATO, Bulgaria dan Rumania, menyusul penarikan diri Rusia dari perjanjian ekspor gandum yang didukung PBB.
Menurut situs Marine Traffic and Vessel Finder, Aroyat berada di pintu keluar selatan Selat Bosphorus pada pukul 03:00 GMT pada hari Minggu. Itu menuju Selat Dardanelles untuk mencapai Mediterania.
Sebuah kapal pertama yang memuat 3.000 ton gandum, dan juga mengibarkan bendera Palau, meninggalkan Chornomorsk tanpa insiden pada hari Selasa(19/9) dan tiba di Istanbul pada hari Kamis (21/9).
Rusia dan Ukraina adalah dua kekuatan pertanian besar yang pasokannya sangat penting bagi ketahanan pangan global.
Invasi Moskow terhadap tetangganya pada bulan Februari tahun lalu, dan sanksi internasional berikutnya, telah mengganggu stabilitas pasokan dan pasar global.
Pasukan Ukraina bertujuan untuk melemahkan kendali militer Moskow di Laut Hitam, termasuk dengan serangan terhadap Krimea yang dicaplok Rusia.
Sevastopol, markas armada Laut Hitam Rusia, semakin sering menjadi sasaran serangan drone dan rudal, dan Kyiv mengklaim telah merusak beberapa kapal perang Rusia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...