Kapal Otonom Mayflower Kembali ke Inggris Karena Kerusakan
PLYMOUTH, SATUHARAPAN.COM-Mayflower, kapal otonom yang dikemudikan dengan kecerdasan buatan, mungkin akan menjadi kapal pertama yang menyeberangi Samudera Atlantik.
Perjalanan kapal ini mengingatkan pada perjalanan lautnya yang luar biasa ke Amerika lebih dari 400 tahun yang lalu dari Plymouth di Inggris ke Plymouth di Amerika Serikat. Namun yang sekarang didukung kecerdasan buatan, dan memiliki beberapa gangguannya sendiri.
Sebuah trimaran robotik ramping yang menelusuri kembali perjalanan tahun 1620 dari kapal Inggris yang terkenal itu, terpaksa harus kembali pada hari Jumat (18/6) untuk memperbaiki masalah mekanis.
Organisasi riset kelautan nirlaba ProMare, yang bekerja dengan IBM untuk membangun kapal otonom, mengatakan telah membuat keputusan untuk kembali ke pangkalan "untuk menyelidiki dan memperbaiki masalah mekanis kecil" tetapi berharap untuk kembali dalam perjalanan trans-Atlantik sesegera mungkin.
Masalahnya, tanpa manusia di atas kapal, tidak ada yang melakukan perbaikan saat berada di laut.
Dikemudikan oleh teknologi kecerdasan buatan, Kapal Otonom Mayflower sepanjang 50 kaki (15 meter) memulai perjalanannya hari Selasa (15/6) pagi, berangkat dari Plymouth, Inggris, dan menghabiskan beberapa waktu di Kepulauan Scilly sebelum menuju perairan yang lebih dalam.
Seharusnya memakan waktu hingga tiga pekan untuk mencapai Provincetown di Cape Cod sebelum mencapai Plymouth, di Massachusetts. Jika berhasil, itu akan menjadi kapal otonom terbesar yang melintasi Atlantik.
Ada beberapa preseden sejahar untuk kerusakan tersebut: Mayflower asli yang membawa pemukim Pilgrim ke New England seharusnya berlayar pada musim panas tahun 1620 tetapi dua kali kembali ke Inggris, karena masalah kebocoran yang mempengaruhi kapal saudaranya, Speedwell. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...