Kapolda Papua: Kasus Penyerangan Tidak Terkait dengan Kerusuhan
Kapolda Papua mengatakan mengantongi identitas pelaku penyerangan.
WAMENA, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mengantongi identitas pelaku penyerangan warga di dua lokasi di Distrik Wamena, Provinsi Papua Pegunungan. Hal tersebut dikatakan Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri.
Mathius mengatakan, saat ini polisi sedang mendalami kasus penyerangan tersebut dan sudah mengetahui identitas pelakunya. Dia meminta masyarakat Papua untuk tidak terpengaruh dengan hoaks yang beredar.
“Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan berita yang tidak bertanggung jawab atau hoaks,” kata Mathius dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Mathius menjelaskan, kasus penyerangan terhadap warga sipil di Wamena terjadi di Jalan Suci dan Jalan Sanger dengan korban dua orang, yakni Laude Deti (42 tahun) dan Esra Surbakti (39 tahun) yang kini menjalani perawatan di RSUD Wamena.
Di salah satu tempat kejadian perkara di Jalan Sanger, pelaku meninggalkan barang bukti berupa sepeda motor Nopol PA 2107 dan sebuah parang. Dua barang bukti tersebut kini sudah diamankan polisi.
“Para pelaku penganiayaan tidak ada kaitannya dengan kasus kerusuhan yang terjadi pada hari Kamis (23/2),” tegas Mathius.
Sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Sinakma, Wamena, Kamis (23/2), berawal dari isu penculikan anak. Saat anggota Polres Jayawijaya berupaya menangani kasus itu, tiba-tiba ada sekelompok orang yang memprovokasi dengan menyerang anggota polisi.
Polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak digubris warga hingga terjadi kerusuhan. Tercatat 10 orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk anggota Polri.
Polri saat ini sudah berhasil menahan 13 orang terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena. "Ada yang ditahan, sementara 13 orang," jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, dalam keterangan tertulis, hari Sabtu (25/2/23).
Terjadi kerusuhan di Wamena yang menyebabkan 18 personel TNI dan Polri terluka. Awal kericuhan ini diduga berkaitan dengan isu penculikan anak. Selain ada 10 orang tewas, sebanyak 14 warga mengalami luka-luka. Terdapat pula setidaknya 13 rumah dibakar saat kerusuhan berlangsung.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...