Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 16:29 WIB | Kamis, 09 April 2015

KASAU: ISIS Harus Disikapi dengan Serius

KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna selaku Inspektur Upacara (kedua kiri) didampingi Komandan Upacara Kolonel Pnb Agus Setyawan (kiri) memeriksa pasukan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI AU Tahun 2015 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (9/4). Dalam acara tersebut ditampilkan sejumlah demo darat berupa simulasi pembebasan sandera oleh Detasemen Bravo Korpaskhas, demo udara berupa penerjunan prajurit Kospaskhas dan terbang melintas sejumlah pesawat tempur TNI AU serta penampilan Jupiter Aerobatic Team. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan bahaya terorisme dan perkembangan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) harus disikapi dengan serius.

Agus berpendapat pencegahan ISIS dari luar dan dalam negeri harus dimaksimalkan karena pergerakannya sangat mengkhawatirkan.

"Hal ini harus kita sikapi dengan serius serta penuh kehati-hatian untuk merumuskan pencegahan mulai dari luar negeri dan juga dalam negeri," kata Agus dalam kata sambutan di acara Hari Ulang Tahun TNI AU ke-69 di Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (9/4).

Dikatakan Agus, TNI AU harus menjadi bagian mencari solusi pemecahan masalah yang substantif dan menyentuh akar permasalahannya.

"Dengan semangat peringatan HUT TNI ke-69, kita berharap bisa memunculkan pemikiran, inspirasi baru membawa upaya baru lebih baik untuk ke depan," ujar Agus.

Selain teror ISIS, permasalahan lain yang menjadi perhatian TNI AU adalah ilegal fishing, ilegal logging, human trafficking, serta peredaran narkoba. Maka itu menurut Agus diperlukan revolusi mental dalam interoperabilitas (kemampuan bekerja dalam beberapa hal sekaligus) pada tataran internal.

"Ini bagus karena menyesuaikan program yang telah dicanangkan pemerintah dalam konteks ini. Dengan ke depan, kita tidak boleh bermain-main dalam pada wilayah inkonsistensi dalam membangun postur TNI yang handal," kata dia.

Pada sisi lain, kata Agus perlunya meningkatkan kepercayaan masyarakat pada TNI dan Polri melalui revolusi mental.

“TNI dan Polri telah bertekad untuk menjadi penggerak revolusi mental yang merupakan visi Presiden Joko Widodo dengan melakukan sinergi dengan tujuan agar kita kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan semakin dicintai rakyat,” kata dia.

Menurut Agus, basis revolusi mental di tubuh TNI AU harus dimulai dengan menciptakan personel yang mempunyai kemampuan intelegensia dan tangguh di lapangan serta mampu menjadi patriot sejati.

“Revolusi ini merupakan kesadaran dan komitmen kita yang dilandasi kesadaran bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang dalam krisis multi dimensi. Krisis yang paling utama adalah krisi akhlak yang berindikasi minimnya nilai kejujuran, amanah, tanggung jawab dan runtuhnya kebersamaan,” kata dia.

Revolusi ini, lanjut Agus akan dapat segera tercapai dengan meningkatkan pelaksanaan reformasi di tubuh TNI AU agar lebih cepat dan menyentuh segala aspek dan elemen yang terdapat dalam tubuh TNI AU, dari tingkat terbawah hingga tertinggi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home