Kasus Cacar Monyet di Jakarta 30, Menkes: Jangan Beri Stigma pada Pasien
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan jumlah kasus positif cacar monyet hingga 7 November 2023 mencapai 30 pasien.
"Selama November 2023, terdapat total enam kasus cacar monyet baru," kata Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/11).
Dijelaskan, untuk satu kasus di Agustus 2022 sudah sembuh. Sehingga kasus positif aktif cacar monyet ada 29 pasien. Para penderita umumnya laki-laki berumur 25-50 tahun. Seluruh pasien, ungkapnya, menunjukkan gejala ringan.
"Semua tertular dari kontak seksual," kata Kasi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi.
Penularan Melalui Hubungan Seksual Kelompok Tertentu
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau warga masyarakat untuk berhati-hati saat berhubungan seksual untuk menghindari penularan cacar monyet.
"Penularannya (cacar monyet) kan mesti melalui hubungan seksual, dan ini hubungan seksualnya di kelompok tertentu. Lalu apa yang harus dilakukan? Nomor satu, protokol kesehatan (prokes) mesti baik, orang-orang tertentu itu kalau berhubungan seksual harus yang baik," kata Menkes Budi ditemui usai acara "Lokakarya Meningkatkan Kontrol Kanker pada Perempuan Indonesia" di Jakarta, hari Rabu.
Budi menegaskan bahwa vaksin dan obat untuk cacar monyet ini sudah ada, dan khusus untuk vaksin, sudah diberikan kepada 1.500 orang yang terindikasi tertular.
"Vaksin dan obatnya sudah ada, dan kami menyasar kelompok-kelompok tertentu untuk mendistribusikannya, karena ini merupakan isu sensitif bagi sebagian kelompok," kata dia.
Budi juga berpesan agar masyarakat tidak memberikan stigma kepada masyarakat yang tertular cacar monyet ini, dan bagi masyarakat yang terkena gejala juga agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Kelompok-kelompok ini kan mesti dijaga keamanannya," katanya.
Pada Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, hari Selasa (7/11), Budi menjelaskan bahwa cacar monyet atau Monkey pox (Mpox) di Indonesia hanya terjadi pada segmentasi khusus lelaki suka lelaki (LSL).
Data yang dihimpun dari Kemenkes melaporkan sebanyak 28 penderita memiliki orientasi seksual LSL, dua orang biseksual, dan tiga lainnya heteroseksual. “Kabar baiknya, hingga saat ini belum ada korban meninggal," kata Budi.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...