Wieke Yunita: Menambatkan Hati pada PENABUR, Setelah Berkelana ke Sebelas Sekolah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Berkunjung dan menggali 11 sekolah ternama, belum bisa membuat Wieke Wijaya, memantapkan pilihan bagi anak sulungnya. Hingga pada perhentian ke 12 hatinya tertambat ke Sekolah PENABUR.
Tinggal di area Kelapa Gading, Ia pun memutuskan untuk menyekolahkan putri pertamanya Josephine Alexandra ke TKK 6 PENABUR. Wieke masih terkenang bagaimana Josephine menangis sepanjang 2 minggu pertama sekolah. Sentuhan kasih dari sang guru mampu menaklukkan hati Josephine, yang kini sudah duduk di kelas 7 SMPK 4 PENABUR. Memori indah itu masih terjalin hingga kini, meskipun mereka sudah tidak lagi saling berinteraksi diruang kelas, namun Josephine masih aktif berkomunikasi dengan sang guru melalui aplikasi WhatsApp.
Bagi Wieke, seorang wanita karir dengan mobilitas tinggi, PENABUR menjadi mitra yang sepadan bagi anaknya bertumbuh. Selain sejalan dengan value yang ditanamkannya kepada Josephine yaitu tangguh, mandiri, dan kasih sayang, Wieke menemukan bahwa PENABUR memiliki komunitas yang menumbuhkan semangat belajar dan pengembangan diri bagi anaknya.
Puas dengan perkembangan karakter Josephine, Wieke pun mantap menyekolahkan putri keduanya, Jocelyn Kayla, di SDK 6 PENABUR. Mengikuti jejak sang kakak, Jocelyn juga mendapatkan banyak pengalaman di sekolah yang membuatnya bertumbuh optimal dibidang akademik dan karakter. Gelar BEST CHARACTER di sekolah tak pernah lepas dari tangan Josephine dan Jocelyn setiap bulannya. Bagi Wieke pencapaian itu jauh lebih bernilai, dibandingkan ketika anaknya meraih medali emas dalam olimpiade matematika.
Wieke, Country Head Bancassurance Standard Chartered Indonesia, sempat menyinggung mengenai pentingnya merencanakan anggaran biaya pendidikan anak. Idealnya semua itu sudah disiapkan sebelum menikah, agar nantinya setiap anak bisa mendapatkan pendidikan berkualitas. Wieke juga menyinggung dari 11 sekolah yang pernah di survei sebelumnya, biaya pendidikan di PENABUR adalah yang paling rasional, bahkan nilai nominalnya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan apa yang didapatkan oleh siswa.
Tiga kata yang menggambarkan PENABUR bagi Wieke adalah “Bersyukur, utang budi, dan tangguh.” Sebagai orang tua siswa, Wieke selalu bersyukur telah menemukan PENABUR yang ikut berperan bagi pembentukan karakter tangguh bagi kedua putrinya. Disitulah Ia merasa utang budi, dan karenanya Wieke dengan senang hati berbagi pengalaman bersama PENABUR kepada orang tua lainnya yang sedang mencari sekolah yang tepat bagi putra-putrinya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...