Kasus COVID-19 Melonjak, India Kesulitan Pasokan Oksigen
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pasokan oksigen makin langka di beberapa bagian India yang terpukul parah oleh virus Corona, kata pejabat rumah sakit dan pemerintah setempat. Ini terjadi ketika India melaporkan rekor lonjakan harian dalam kasus untuk hari kedua berturut-turut, dengan mencatat 97.570 infeksi baru pada hari Sabtu (12/9).
Pada hari Minggu (13/9) India melaporkan 94,372 kasus baru, dan total kasus telah melampaui 4,7 juta orang, dan menjadi negara yang terkena dampak terparah kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, yang mencatat lebih dari 6,4 juta kasus.
Total kematian akibat COVID-19 mencapai 78.586 orang, menempatkan India di tempat ketiga dalam peringkat kematian. Tetapi pertumbuhan infeksi di India lebih cepat daripada di tempat lain di dunia, karena kasus melonjak melalui daerah perkotaan dan pedesaan.
Tertinggi di Maharashtra
Negara bagian barat Maharashtra sangat terpukul, dengan total kasus yang dikonfirmasi melewati angka satu juta pada Jumat (11/9) malam, menjadikannya negara bagian atau provinsi pertama di mana pun di dunia yang melewati batas itu.
Jika negara bagian itu, yang terkaya di India, adalah sebuah negara, itu akan menyaingi Rusia untuk jumlah kasus virus corona tertinggi keempat di dunia.
Di beberapa negara bagian, oksigen medis menjadi sulit ditemukan. Dr Amit Thadhani, Direktur Medis Rumah Sakit Niramaya di Panvel, pinggiran ibu kota keuangan India, Mumbai, mengatakan kekurangan di daerahnya akut.
Masalahnya, stasiun oksigen itu sendiri tidak mendapatkan pasokan oksigen dari produsen. Persediaan sangat terbatas,” kata Thadhani. "Jika kami meminta 50 tabung, kami mungkin mendapatkan sekitar lima hingga tujuh."
Seorang pejabat dari Navi Mumbai Municipal Corporation di pinggiran kota tetangga mengatakan mereka telah menerima laporan dari beberapa rumah sakit tentang berkurangnya pasokan oksigen dan mengajukan permintaan kepada otoritas negara bagian. "Permintaan meningkat dalam beberapa hari terakhir, karena meningkatnya kasus," kata pejabat itu.
Akibat Kegiatan Ekonomi
Pejabat dan ahli pemerintah mengatakan peningkatan kasus yang tak henti-hentinya di Maharashtra dan bagian lain negara itu kemungkinan besar akibat dari kegiatan ekonomi yang dimulai kembali, festival lokal, dan kelelahan akibat lockdown.
“Saya sangat kecewa dengan situasi pandemi di India,” kata Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di Universitas Michigan, yang telah melacak situasi COVID-19 di India dengan cermat, mengatakan di akun Twitter. "Ini semakin buruk setiap pekan, tetapi sebagian besar bangsa tampaknya telah membuat pilihan untuk mengabaikan krisis ini," katanya.(Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...