Katherine Jackson Tuntut Tanggung Jawab Promotor

LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Kematian Michael Jackson sampai saat ini masih menyimpan misteri. Sang ibunda, Katherine Jackson dan ketiga cucunya dari Michael menuntut promotor konser, AEG Live, atas kematian Jackson pada tahun 2009.

Promotor AEG Live adalah promotor yang menyelenggarakan konser "This Is It", konser Michael Jackson yang rencananya digelar dan terpaksa batal karena kematian mendadak sang Raja Pop.

Merespons tuntutan keluarga Jackson, AEG Live mengatakan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan karena tidak bisa meramalkan kematian Jackson pada malam tur konser dalam rangka kembalinya Jackson.

Seperti dituliskan dalam BBC News, bahwa jutaan dollar sudah dipertaruhkan untuk konser yang persiapannya sudah berlangsung hingga 90 hari.

Brian Panish, yang mewakili kerabat Jackson, mengatakan kepada pengadilan di Los Angeles bahwa AEG Live adalah pihak yang tidak menyadari ketergantungan Jackson pada obat-obatan. "Selama bertahun-tahun keluarga Michael dan orang-orang yang mengenalnya percaya ia punya masalah dengan obat resep," kata Mr Panish juri dari enam pria dan enam wanita.

Tapi pengacara AEG Live Marvin Putnam mengatakan kehidupan pribadi Jackson dijaga ketat dan hal inilah yang membuat promotor tertinggal dalam gelap mengenai ketergantungannya terhadap narkoba. "Yang benar adalah, Michael Jackson menipu semua orang," kata Putnam. Dia memastikan bahwa tidak ada yang tahu rahasia terdalam dan  tergelapnya.

Sekarang ini dengan adanya indikasi bahwa dokter pribadinya yang menjadi tersangka atas kematian Jackson atas kelalaiannya maka pihak keluarga mengatakan bahwa pihak AEG Live belum menyelidiki dengan benar Dr. Conrad Murray sebelum ia dipekerjakan untuk dokter pribadi Jackson. Murray dibayar $ 150.000 per bulan selama This Is It konser seri.

AEG Live menyatakan bahwa Jackson telah memilih Murray sebagi dokter pribadinya dan juga menyatakan bahwa Murray bukan sebagai karyawan resmi AEG Live.

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra