Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 17:20 WIB | Rabu, 23 Maret 2016

Kayu Manis, Bumbu Tertua Kekayaan Alam Indonesia

Pohon kayu manis (Cinnamomum spp). (Foto: huffingtonpost.com)

SATUHARAPAN.COM – Kayu manis, atau cinnamon dalam bahasa Inggris, termasuk salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini, seperti disebutkan di Wikipedia, digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.

Di dunia, tercatat 54 jenis tanaman kayu manis (Cinnamomum spp), dan mengutip dari balittro.litbang.pertanian.go.id, dari jumlah itu 12 jenis di antaranya ada di Indonesia.

Jenis kayu manis yang banyak ditanam di Indonesia adalah Cinnamomum burmannii, Cinnamomum zeylanikum, dan Cinnamomum cassia. Di samping itu juga banyak tumbuh liar dihutan-hutan jenis Cinnamomum massoi dan Cinnamomum culilawan. Kelima jenis kayu manis itu dapat menghasilkan minyak atsiri, terutama dari kulit kayu (cassia) dan daunnya.

Indonesia termasuk pemasok cassia terbesar dari jenis Cinnamomum burmannii, yang juga disebut Indonesia cinnamon atau kasiavera (cassiavera), yakni sebesar  66 persen menurut data 2006. Pemasok besar lain adalah Tiongkok, Vietnam, dan India. Penelitian Rasdi Wangsa dan Sri Nuryati dari Aliansi Organis Indonesia, “Status dan Potensi Pasar Kayu Manis Organik Nasional dan Internasional” yang dimuat dalam dokumen.tips, menyebutkan pasar utama dunia kayu manis Indonesia adalah negara-negara Amerika, Kanada, dan Jerman. Negara Meksiko juga tercatat sebagai pengimpor besar kayu manis.

Indonesia, sayangnya, masih mengekspor kayu manis dalam bentuk kulit, tidak dalam bentuk bubuk.

Mengutip tulisan Daswir dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, yang dimuat dalam  balittro.litbang.pertanian.go.id, kulit kayu manis termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang beraroma, manis, dan pedas, dengan kandungan utama sinamaldehid (cinnamaldelhyde). Kayu manis dapat tumbuh baik di daerah-daerah dengan ketinggian 500 sampai 1.200 meter di atas permukaan laut, dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi serta jenis tanah andosol.

Pohon kayu manis dapat mencapai tinggi 8 - 27 m. Daunnya yang berukuran panjang 5 - 17 cm dan lebar 3 - 10 cm berwarna hijau muda, dengan pucuk berwarna merah muda.

Panen kulit dilakukan di musim hujan, agar mudah mengulitinya. Sebelum dikuliti batang dikerok dengan pisau untuk membersihkannya dari lumut, kerak, dan gabus. Kulit dipanen mulai dari sebelah bawah batang, kemudian pohon tersebut ditebang pada ketinggian 20 - 30 cm dari permukaan tanah. Tunggul batang dibiarkan bertunas, ditinggalkan satu atau dua batang saja, hingga menjadi batang baru.

Kulit yang telah dipanen dikeringkan di bawah sinar matahari atau di bawah naungan sementara. Bila sudah kering kulit akan menggulung menyerupai pipa, disebut quill, siap untuk diperdagangkan. Quill dari kasiavera ini berwarna cokelat kemerahan.

Manfaat dan Khasiat Kayu Manis

Kayu manis, mengutip dari Wikipedia, secara tradisional dijadikan sebagai obat untuk berbagai penyakit. Kayu manis yang dicampur madu, misalnya, dimanfaatkan untuk mengobati penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.

National Geographic Indonesia, 10 September 2013, melaporkan rempah ini ternyata juga memiliki khasiat bagi kesehatan terutama bagi penderita diabetes. Penelitian terbaru menemukan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi suplemen mengandung kayu manis, memiliki kadar glukosa plasma puasa lebih rendah dibanding penderita yang tidak mengonsumsi suplemen tersebut.

Penelitian itu, seperti dikemukakan Olivia Phung, asisten profesor farmasi dari Western University of Health Ilmu di Pomona, California, AS, juga menemukan bahwa kayu manis memiliki manfaat penting bagi kesehatan jantung seperti mengurangi kolestrol total, kolestrol buruk (LDL), dan trigliserida, serta meningkatkan kolestrol baik (HDL).

Selain menjadi obat, kayu manis juga menjadi bahan penting dalam produksi makanan dan minuman. Di Meksiko, kulit kayu manis menjadi bahan penting dalam produk makanan ringan berbahan cokelat. Kulit kayu manis juga menjadi bahan penting dalam produksi makanan ringan seperti kue apel, donat, dan aneka makanan penutup, permen, produk minuman kopi, minuman teh, minuman cokelat, hingga liqueur.

Di Timur Tengah, kayu manis adalah rempah penting dalam mengolah makanan berbahan ayam dan kambing. Di Amerika Serikat, kayu manis dan gula mewarnai aneka produk cereal dan kue. Kayu manis juga menjadi bahan yang tidak boleh ditinggalkan dalam pembuatan penganan manis dan berempah di Turki. Bubuk kayu manis menjadi bahan penting dalam aneka masakan Persia, seperti sup, minuman, dan permen.

Manfaat lain kayu manis dikemukakan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Litbang Pertanian, yakni produk minyak kayu manis. Dewasa ini minyak kayu manis yang sudah dikenal luas di pasar dunia adalah dari jenis Cinnamomum zeylanikum dan Cinnamomum cassia. Di Indonesia, Sumatera Barat merintis pengembangan minyak kayu manis jenis Cinnamomum burmannii melalui proses penyulingan, dari bahan baku dari kulit (batang, cabang, ranting, dan daun). Umumnya penyulingan minyak kayumanis dilakukan dengan dikukus atau langsung dengan uap.

Minyak kayu manis banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, rokok, dan kosmetika sebagai pemberi rasa dan aroma. Minyak ini juga bersifat antijamur sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengawet.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home