Mangkokan, dari Penyubur Rambut hingga Penangkal DB

SATUHARAPAN.COM – Mangkokan atau daun mangkokan termasuk salah satu tanaman yang wajib menghiasi rumah berpekarangan luas di kota-kota besar, mengingat sifatnya yang multifungsi. Ibu-ibu rumah tangga pada dekade 70 memanfaatkannya sebagai obat penyubur rambut.

Mangkokan, nama yang mengacu pada bentuk daunnya yang melengkung serupa mangkok, juga dikenal sebagai tanaman obat yang relatif populer di Nusantara.

Sebagian orang menyebut mangkokan dengan nama cowekan. Nama lain, seperti disebutkan dalam situs Global Information Hub On Integrated Medicine adalah mamanukan (Sunda), lanido, ranido (Rote), daun koin, daun papeda (Ambon), daun mangkok (Sumatera, Menado), mangko-mangko (Makassar), rau paroro (Ternate).

Dalam bahasa Inggris, mangkokan disebut saucer-leaf, shell leaf, atau cup-leaved papua. Orang di Mlaysia menyebutnya daun belangkas atau pokok puding mangkok. Nama lain adalah platito (Filipina), dinh lang dia (Vietnam), ndosir dan umroki (Vanuatu).

Di kalangan ilmiah, nama Latin mangkokan adalah Nothopanax scutellarium, Merr, dengan banyak nama sinonim, di antaranya Polyscias scutellaria (Burm.f.) Fosberg.

Wikipedia menyebutkan mangkokan berasal dari Pasifik barat daya, dan tumbuh baik di daerah tropika, di ketinggian hingga 200 meter di atas permukaan air laut.

Mengutip karya penelitian Ade Yuli Budiwati dari Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon, “Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) dengan Formulasi Emulgel sebagai Penumbuh Rambut”, yang dimuat dalam situs academia.edu, tumbuhan mangkokan merupakan  perdu tahunan, yang tumbuh tegak, mencapai tinggi 1 - 3 meter, bahkan Wikipedia menyebutkan dapat tumbuh hingga 6 meter. Batangnya berkayu, bercabang,  bentuknya bulat, panjang, dan lurus.

Daunnya tunggal berwarna hijau tua, bertangkai, agak tebal. Bentuknya bulat berlekuk, seperti mangkok, dengan pangkal berbentuk jantung. Tepi daunnya bergerigi,  dengan pertulangan menyirip.

Bunga mangkokan merupakan  bunga majemuk, berbentuk payung, warnanya hijau.

Buahnya buah buni,  pipih, hijau. Bijinya kecil, keras, dan  berwarna cokelat.

Manfaat dan Khasiat Obat

Mangkokan dikenal sebagai tanaman berkhasiat peluruh, antiseptik, hingga deodoran. Bagian yang dipakai adalah daun dan akarnya.

Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak.

Akar tumbuhan mangkokan berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Daun mangkokan berkhasiat sebagai diuretik, antiradang (antiinflamasi). Situs Global Information Hub On Integrated Medicine menyebutkan daun mangkokan juga  berkhasiat untuk mengobati radang payudara, rambut rontok, mengobati bau badan tidak sedap, mengobati atau menutup luka, dan melancarkan pengeluaran ASI.  

Penelitian Pusat Studi Biofarmaka LPPM Institut pertanian Bogor (IPB) yang dilakukan Siti Sa'diah Msi Apt, menegaskan manfaat dalam memperindah mahkota perempuan. Kini orang tidak perlu cemas ketika rambutnya rontok, apalagi jika kebotakan mulai mengancam, karena ada peluang rambut bisa tumbuh lagi dengan memanfaatkan daun mangkokan.

Penelitian Balai Litbang P2B2 Ciamis, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan Rina Marina dan Endang Puji Astuti menyebutkan manfaat mangkokan yang lain. Melalui penelitian “Potensi Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius) dan Mangkokan (Nothopanax scutellarium) sebagai Repelen Nyamuk Aedes albopictus”, disebutkan kedua tanaman uji tersebut mempunyai potensi sebagai repelen atau dapat menghalau kedatangan nyamuk Aedes albopictus, sehingga mampu menurunkan kontak inang dengan vektor demam berdarah dengue.

Perbanyakan tumbuhan mangkokan dilakukan dengan setek batang.

Editor : Sotyati