Keamanan Bandara Gatwick Tahan Satu Orang Diduga Ekstremis
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Pihak berwajib Bandar Udara (Bandara) Gatwick, London, mengamankan laki-laki yang diduga terkait kelompok ekstremisme.
Berdasar keterangan Kepolisian Bandara seperti diberitakan Daily Mail, hari Senin (4/4), laki-laki yang tidak dijelaskan identitasnya tersebut berusia 24 tahun. “Saat ini tidak ada bahaya yang mengancam penumpang maupun masyarakat terkait penangkapan yang terjadi,” menurut keterangan resmi Kepolisian Bandara.
Keterangan resmi kepolisian menyebut laki-laki tersebut ditangkap saat hendak menaiki sebuah pesawat yang menuju Suriah. Daily Mail mengabarkan di tempat terpisah Kepolisian London bagian Barat mengamankan perempuan berusia 20 tahun dengan dugaan ekstremisme.
Kepolisian di negara-negara Eropa, meningkatkan pengamanan pada sektor transportasi publik terutama pasca serangan di Brussels, Belgia beberapa waktu lalu.
Kasus Serupa
Pada November 2015, menurut situs berita BBC, pihak keamanan Bandara Gatwick juga pernah mengamankan seseorang terduga aksi ekstremisme kala itu mereka mengamankan laki-laki berkebangsaan Prancis yang memiliki senjata api.
Keterangan kepolisian menyebut laki-laki yang diamankan berusia 41 tahun, dia ditangkap karena membuang senjata api yang dia miliki.
Ancaman Media Sosial
Ancaman terorisme dari media sosial merebak di Eropa karena beberapa waktu lalu setelah aksi terorisme melanda Brussels, Belgia, Daily Mail mendapati akun media sosial instagram dengan nama (@albaniii1) – yang mengaku setia kepada kelompok ekstremisme Islamic State Iraq and Syria (ISIS) – akun tersebut menebar ancaman keamanan di benua Eropa masih akan berlanjut, karena setelah ledakan di Bandar Udara (Bandara) Zaventem, dan Stasiun Kereta Brussels, Belgia maka masih akan ada kelompok yang akan menggelar aksi serupa terhadap Bandara Gatwick, London, Inggris.
Namun Direktur Studi Keamanan Internasional di Royal United Services Institute (RIS), Raffaello Pantucci meminta masyarakat tidak perlu risau menanggapi serius ancaman akun instagram tersebut.
Di sisi lain, Pantucci menambahkan ancaman dari media sosial bukan berarti tidak ada ancaman, namun pemerintah harus mengerjakan langkah mendalam untuk memverifikasi apakah ancaman tersebut nyata atau tidak.
“Jika seseorang mengancam bandara, pihak berwajib harus memeriksanya,” kata Pantucci seperti diberitakan Daily Mail beberapa waktu lalu.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...