Kebebasan Berbatas
Tak semua yang bisa kita lakukan, boleh dilakukan. Dan dalam semuanya itu, kita perlu keheningan dan hikmat; juga penyangkalan diri.
SATUHARAPAN.COM – Kasus Florence Sihombing, Mahasiswi pascasarjana Kenotariatan UGM—yang sempat ditahan pihak kepolisian, menanggapi laporan beberapa komunitas masyarakat Yogya, berdasarkan UU ITE dan KUHP—mengingatkan saya akan dua hal.
Pertama, sebagaimana saya kemukakan dalam tulisan di rubrik ini ”Jarimu Harimaumu”, dalam dunia digital dan serbainstan ini kita harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan semua media sosial kita; termasuk dalam memposting, mengomentari, dan membagikan sesuatu.
Kedua, saya teringat kisah Taman Eden. Di Taman Eden Tuhan memberi kebebasan kepada manusia, namun ada batasnya. Penulis Kitab Kejadian menulis: ”Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: ’Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’” (Kej. 2:16,17)
Manusia diberi keleluasaan untuk memakan semua pohon dalam taman Eden, namun dengan pengecualian. Ada kata ”tetapi”, yang menegaskan batasan. Manusia boleh memakan semua pohon dalam taman, kecuali satu pohon. Itu berarti, kebebasan itu tidak berarti boleh melakukan apa saja. Kebebasan itu berbatas. Bebas tidak berarti tanpa batas.
Kebebasan berbatas ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia rasional kita harus memilih. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, namun tidak semuanya boleh kita lakukan. Karena itu, marilah memilih apa yang boleh kita lakukan. Kita harus ingat bahwa kebebasan kita memiliki batas-batas eksistensialnya.
Tak semua yang bisa kita lakukan, boleh dilakukan. Dan dalam semuanya itu, kita perlu keheningan dan hikmat; juga penyangkalan diri.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...