Kecam Serangan Udara Myanmar, Jokowi Usul KTT ASEAN Bahas Konsensus bagi Myanmar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, sebagai Ketua ASEAN mengenai pentingnya para pemimpin ASEAN membahas implementasi Konsensus Lima Poin untuk membantu penyelesaian krisis Myanmar.
Surat tersebut, kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, telah dibalas oleh Hun Sen yang menugaskan para menlu negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bertemu dan menyusun rekomendasi terkait implementasi konsensus tersebut.
“Saya sampaikan bahwa pertemuan ini harus menyusun rekomendasi untuk KTT bulan depan di Phnom Penh. Rekomendasi akan diformulasikan melalui chair dan akan dikonsultasikan dengan negara anggota ASEAN,” kata Retno usai pertemuan khusus menlu ASEAN di Jakarta, hari Kamis (27/10).
Pada KTT ASEAN mendatang, para pemimpin akan mengkaji implementasi Konsensus Lima Poin yang disepakati pada KTT April tahun lalu untuk merespons krisis politik di Myanmar pasca kudeta militer, karena mereka menilai tidak ada kemajuan signifikan dalam pelaksanaan konsensus itu.
Konsensus Lima Poin menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan, menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.
Negara-negara anggota ASEAN telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran dan kekecewaan pada mandeknya implementasi konsensus itu. “Masalah Myanmar hanya akan dapat diselesaikan oleh rakyat Myanmar sendiri. Oleh karena itu dialog di antara mereka menjadi sangat penting artinya. Tugas ASEAN memfasilitasi,” katanya.
Kecam Serangan Udara Myanmar
Retno Marsudi mengecam serangan udara yang dilancarkan junta militer Myanmar terhadap sebuah pertunjukan musik di Kachin. Dalam pertemuan para menlu ASEAN, Retno mengatakan, “Serangan yang dilakukan oleh junta militer Myanmar pada saat pelaksanaan konser musik di Kachin harus dikecam dan tidak dapat diterima.”
Dia mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di Myanmar sejak kudeta militer pada Februari tahun lalu. Indonesia juga mendesak agar junta Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang telah memakan banyak korban jiwa.
“Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan. Indonesia menyampaikan agar pesan ini harus segera disampaikan kepada Tatmadaw,” tutur Retno, mengacu pada sebutan bagi Angkatan Bersenjata Myanmar.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...