Kecelakaan Hercules: Wapres Sampaikan Belasungkawa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kecelakaan pesawat Hercules dengan nomor ekor A -1310 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6).
“Pemerintah, saya sendiri, mengucapkan belasungkawa atas kecelakaan yang terjadi pada Hercules tadi siang. Mudah-mudahan ada yang selamat, tapi laporan terakhir ada puluhan tentara di atas (pesawat itu),” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa sore.
Terhadap korban sipil dalam kecelakaan tersebut, Wapres mengatakan Pemerintah akan memberikan santunan. Namun jumlahnya masih akan dihitung dan dikaji lebih lanjut.
“Untuk warga sipil tentu Pemerintah akan menyantuni, tergantung kondisinya. Kita belum tahu aturannya,” ia menambahkan.
Senin siang pukul 11.00 WIB, sebuah pesawat Hercules dengan nomor ekor A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan.
Pesawat tersebut jatuh di sebuah kompleks perumahan yang sedang dalam pembangunan di Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.
Pesawat yang jatuh tersebut menimbulkan api yang membakar ekor pesawat dan sebagian rumah yang sedang dibangun.
Menurut salah seorang petugas, Edo, Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan, pihaknya membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memadamkan api kebakaran tersebut.
Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan hingga Selasa pukul 15.30 WIB dilaporkan telah menerima sedikitnya 35 korban tewas yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan jatuhnya pesawat Hercules C-130.
Jenazah para korban yang umumnya mengalami luka bakar tersebut masih dalam identifikasi petugas di RSUP Adam Malik Medan, sehingga belum diketahui berapa jumlah penumpang dalam pesawat Hercules maupun masyarakat sipil yang turut menjadi korban.
Diperkirakan masih ada beberapa jumlah korban lagi yang belum dievakuasi dari lokasi, karena pesawat Hercules dalam penerbangan dari Bandara Soewondo Medan menurut informasi tujuan ke Kepri membawa 50 penumpang termasuk awak pesawat.
Keluarga Korban Hercules Minta Jenazah Dipulangkan
Keluarga dari Wahyu Rizki Fitrah, salah seorang penumpang Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara minta korban dibawa ke Ranai, Kabupaten Natuna.
“Hanya satu permohonan saya saat ini. Saya minta jenazah anak saya dibawa ke sini (Ranai),” kata Zamniah, ibu dari almarhum Wahyu Rizky Fitrah yang dihubungi dari Tanjungpinang, Selasa.
Zamziah tidak mampu menahan kesedihannya. Isak tangis terdengar dari balik ponsel saat Antara mewawancarainya.
Wahyu merupakan putra sulung dari dua bersaudara. Wahyu lulus ujian masuk Universitas Riau, Pekanbaru.
“Dia meninggalkan Ranai pada 21 Mei 2015. Karena penyerahan dari kampus ke jurusan bulan Agustus, saya menyuruhnya pulang, supaya bisa Lebaran di kampung,” ucapnya.
Zamniah memiliki teman yang bekerja di TNI AU. Atas bantuan anggota TNI AU itu, Wahyu dapat berangkat dari Pekanbaru menuju Medan dengan menggunakan Pesawat Hercules C-130.
Rute selanjutnya pesawat itu terbang menuju Tanjungpinang dan Ranai. Namun pesawat itu jatuh setelah dua menit lepas landas dari Lanud Suwondo, Medan.
“Wahyu itu tidak pernah merantau. Sejak lahir sampai lulus SMA dia tinggal bersama kami,” katanya.
Zamniah tidak dapat ke Medan. Dia tidak memiliki saudara, dan tidak dana yang cukup untuk ke Medan.
“Saya berharap pemerintah mau membantu memulangkan jenazah anak saya,” katanya.
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...