Kecelakaan pada H-1 Lebaran Tercatat 253 Kasus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Kamis (16/7) atau H-1 Lebaran di seluruh Indonesia ada sebanyak 253 kasus.
"Untuk laka lantas pada H-1 berjumlah 253 kejadian," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Suharsono, Jakarta, Jumat (17/7).
Selain itu pada H-1 tercatat ada sebanyak 46 orang korban tewas, 76 orang mengalami luka berat dan 342 orang luka ringan.
Sementara, pihaknya juga mencatat wilayah polda dengan jumlah kasus kecelakaan tertinggi pada H-1 yakni Polda Jatim.
"Jateng 72 kasus laka lantas, rangking kedua yakni Jatim dengan 57 kasus, rangking ketiga Sulsel dengan 16 kasus,"kata Kombes Suharsono.
Pihaknya, mencatat sejak diselenggarakannya Operasi Ketupat 2015 pada Kamis (9/7) atau H-7 hingga H-1 Lebaran telah terjadi 1.492 kasus kecelakaan, yang mengakibatkan 297 korban meninggal dunia, 531 orang luka berat dan 1.806 orang luka ringan.
Dalam menjamin keamanan dan kelancaran dalam kegiatan mudik dan Idulfitri 1436 Hijriah, sebanyak 82.538 personel Polri dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2015 yang berlangsung selama 16 hari, sejak 10 Juli- 25 Juli 2015.
Polri, dengan kekuatan sebanyak 82.538 orang ditambah TNI sebanyak 12.761 orang, dan instansi-instansi terkait sebanyak 50.377 orang. Dengan demikian, total kekuatan personel yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2015 mencapai 145.676 orang.
Mereka dikerahkan di 3.030 pos pengamanan dan 1.083 pos pelayanan pada jalur mudik di seluruh Indonesia.
Perkiraan Puncak Arus Balik pada H+7
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memperkirakan puncak arus balik untuk moda transportasi darat akan terjadi pada H+7 atau pada tanggal 24 Juli.
"Sebenarnya arus balik sudah tidak ada lagi, karena semuanya sudah dapat tiket, namun kalau untuk moda transportasi darat diperkirakan puncak arusnya pada tanggal 24-25 Juli," kata Ignasius pada saat silaturahim ke rumah Ketua DPR Setya Novanto di Jakarta, Jumat (17/7).
Ignasius Jonan mengatakan, arus mudik pada tahun ini secara umum lebih tertata dibandingkan tahun lalu, seperti Pelabuhan Merak, Gili Manuk, waktu tunggunya hanya sekitar 45 menit.
Dia mengatakan, pelayanan di bandara pun semakin rapi, pelayanan kereta api semakin baik, hanya saja mungkin terminal bus tidak terlalu ramai karena sudah banyak mudik gratis.
Mengenai penutupan beberapa bandara di Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Raung, dia tidak dapat memastikan kapan bandara itu akan dibuka kembali.
"Kami tidak dapat memastikan kapan bandara dapat dibuka kembali karena masalah ini sangat tergantung dengan alam," kata dia.
Salah satu bandara yang telah dibuka adalah, Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, telah beroperasi mulai lagi pukul 09.00 WIB, Jumat (17/7), setelah sempat ditutup selama hampir 20 jam.
Sejak dibuka Jumat (17/7), aktivitas penerbangan komersial pertama adalah, mendaratnya maskapai Lion Air dari Banjarmasin pada pukul 09.53 WIB.
Sedangkan, pemberangkatan pertama dari Bandara Juanda sejak ditutup yakni Lion Air jurusan Surabaya ke Balikpapan pada pukul 11.03 WIB. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...