Kehidupan Keagamaan di AS Menurun Tajam
SATUHARAPAN.COM – Kehidupan keagamaan di Amerika Serikat mengalami penurunan yang tajam yang disebut sebagai “ The Great Decline” selama liba belas tahun terakhir. Hal itu diungkapkaan Tobin Grant dalam blognya yang mengumpulkan data-data survey sejak beberapa decade seperti yang dimuat dalam religionnews.com.
Penurunan religiusitas di Amerika Serikat yang terakhir mengulangi kondisi pada penurunan yang terjadi pada decade 1960-an dan 1970-an.
Grant melacak perubahan besar-besaran dalam kehidupan keagamaan Amerika dengan mengumpulkan informasi secara ketat dari survei ilmiah. Survei itu menyangkut tentang kehadiran dalam ibadah, keanggotaan dalam sebuah jemaat, aktivitas ber doa, dan perasaan terhadap agama.
Grant kemudian menggunakan algoritma komputer untuk melacak lebih dari 400 hasil survei selama 60 tahun terakhir. Hasilnya adalah salah satu ukuran bahwa perubahan grafik untuk religiusitas selama bertahun-tahun.
Grafik indeks tersebut menggambarkan naik turunnya kegiatan keagamaan di AS. Selama pasca perang, baby booming pada dekade 1950-an, terjadi kebangkitan kehidupan keagamaan. Dan ada yang menyebut hal itu sebagai kebangkitan besar ketiga.
Kemudian datang perubahan sosial pada tahun 1960-an, yang termasuk mempertanyaan lembaga keagamaan. Penurunan dalam keagamaan berakhir pada akhir tahun 1970-an, ketika religiusitas menunjukkan stabil.
Selama lima belas tahun terakhir, kehidupan keagamaan di AS sekali lagi menurun, dan penurunan ini jauh lebih tajam dari penurunan pada 1960-an dan 1970-an. Kehadiran pada kegiatan doa di gereja makin berkurang. Jumlah orang yang tidak memiliki agama bertumbuh, dan lebih sedikit orang yang mengatakan bahwa agama adalah bagian penting dari kehidupan mereka.
Semua tindakan menunjukkan penurunan yang sama terkait kehidupan keagamaan. Pada tahun 1950-an disebut sebagai Kebangkitan Besar, kondisi terakhir adalah Penurunan besar.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...