Kehidupan Kristen Israel Era Bizantium Terungkap
SATUHARAPAN.COM – Sebuah mosaik berwarna-warni menunjukkan permukiman Mesir kuno dipamerkan sejak Rabu (30/9) di lokasi yang tidak lazim: tempat parkir.
Mosaik—tersusun dari sekitar 17 ubin—menunjukkan denah jalan dan bangunan di Mesir kuno, kata arkeolog dari Otoritas Kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority /IAA), Selasa. Berdasarkan inskripsi Yunani di mosaik tersebut, peta menggambarkan kota Chortaso, Mesir, tempat nabi Habakuk, nabi dalam Alkitab Ibrani dimakamkan.
Bertarikh sekitar 1.500 tahun lalu, pada periode Bizantium, mosaik diduga digambar di lantai gereja, para arkeolog mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Mosaik itu sekarang terletak di kota Israel modern Kiryat Gat (juga dieja Quiryat Gat), di parkiran sebuah kawasan industri. Penemuan yang tak lazim itu terjadi dua tahun lalu dengan bantuan anak-anak sekolah. Mosaik itu dipindahkan sementara dari tempat parkir untuk restorasi.
Para arkeolog mengatakan penemuan tersebut dapat menghasilkan beberapa petunjuk tentang yang pernah tinggal di lokasi tersebut.
“Munculnya kota Mesir di lantai gedung publik di Qiryat Gat mungkin menyinggung asal jemaat gereja,” arkeolog Israel Sa'ar Ganor dan Rina Avner mengatakan dalam pernyataan.
Gereja itu sendiri sudah lama hancur, Mr. Ganor menambahkan, mencatat bahwa yang telah berhasil diselamatkan ini adalah penemuan yang sangat berharga.
“Dua bagian dari mosaik sudah berhasil diselamatkan,” menurut rilis IAA. “Binatang, seperti ayam, rusa, dan burung—dan piala khusus dengan buah merah—yang digambarkan pada salah satu bagian dari trotoar ... Ini adalah penemuan yang berasal dari daerah tak tersentuh penggalian arkeologi dan kualitas temuan yang terbaik yang pernah ditemukan di Israel. “
Sebuah relkui kedua juga ditemukan di Kiryat Gat menggambarkan lanskap Sungai Nil dengan perahu dengan layar digulung dan bangunan tiga dimensi, para arkeolog mengatakan, mencatat tingkat detail artis yang digunakan untuk menggambarkan bangunan.
Pembukaan publik pada Rabu ini merupakan bagian festival yang lebih besar. Diadakan selama liburan Yahudi Sukkot, festival akan menampilkan teater hidup dan musik yang dilakukan di lingkungan pabrik.
Tapi ada juga misteri seputar mosaik Bizantium. Walaupun menurut tradisi Kristen situs pemakaman Habakuk di Chortaso, sebenarnya makamnya tidak diketahui. Israel dan Iran keduanya mengaku punya makam nabi Habakuk.
Juru bicara IAA Yoli Shwartz menyebut mosaik “ luar biasa,” katanya masyarakat ingin mengungkapkannya kepada publik di tempat yang tidak biasa ditemukan. (csmonitor.com)
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...